Sabtu 20 Nov 2010 04:03 WIB

Hari Ini, Jamaah Haji Kloter Awal Kembali ke Tanah Air

Rep: burhanuddin bella/ Red: Krisman Purwoko
Seorang jamaah haji Indonesia menitikan air mata ketika berdoa usai melontar jumroh Nafar Awal di Jamarat, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (18/11).
Foto: antara
Seorang jamaah haji Indonesia menitikan air mata ketika berdoa usai melontar jumroh Nafar Awal di Jamarat, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH-–Jamaah haji kelompok terbang (kloter) awal yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia hari ini, Sabtu (20/11), mulai diterbangkan kembali ke Tanah Air. Sehari sebelumnya, Jumat (19/11), jamaah haji plus lebih dulu meninggalkan Saudi Arabia.

Juru bicara Garuda Indonesia di Jeddah, Saudi Arabia, Hotma P Siregar mengatakan jamaah haji yang kembali ke Indonesia Sabtu ini sebanyak lima kloter yang berasal dari empat embarkasi. Keempat embarkasi tersebut adalah Banjarmasin, Medan, Banda Aceh, dan Makassar dengan dua kloter.

Lima kloter penerbangan itu diangkut dengan pesawat jenis Airbus 330 dan Boeing 747 400. ”Semuanya memberangkatkan lebih dari dua ribu jamaah,” tutur Hotma di Jeddah, Jumat (19/11).

Jamaah haji plus yang diberangkatkan ke Tanah Air, Jumat, jelas Hotma, terdiri atas dua penerbangan reguler dan dua penerbangan ekstra. Penerbangan reguler menggunakan pesawat GA 981 dan GA 983 masing-masing mengangkut 405 jamaah. Dua penerbangan ekstra dengan pesawat Airbus mengangkut 380 penumpang dan Boeing 747 400 dengan 405 jamaah.

Dalam musim haji 2010/1431 H ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 15 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri atas empat pesawat Boeing 747, satu pesawat Boeing 767, enam pesawat Airbus 330-300, dan empat pesawat Airbus 330-200. Pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda, bahkan ada yang diproduksi pada 2009.

Awak kabin yang bertugas dalam pelaksanaan penerbangan haji tahun 2010/1431 H ini berjumlah 814 orang, 90 persen di antaranya rekrutmen dari masing-masing daerah embarkasi. Tujuan perekrutan awak kabin dari daerah untuk mengatasi kendala komunikasi, mengingat sebagian jamaah hanya mampu berbahasa daerah.

Garuda Indonesia memberangkatkan 118.999 jamaah haji dari 10 embarkasi yang tergabung 310 kloter dengan 307 kali penerbangan. Masing-masing Banda Aceh 13 kloter, Medan 18 kloter, Padang 21 kloter, Palembang 21 kloter, Jakarta 51 kloter, Solo 88 kloter, Surabaya 19 kloter, Banjarmasin 16 kloter, Balikpapan 16 kloter, dan Makasar 44 kloter.

Menyangkut barang bawaan, Vice President Haji Garuda Indonesia, Hady Syahrean didampingi General Manager Garuda Indonesia Saudi Arabia, Fikdanel Thaufik, mengingatkan Garuda Indonesia mengacu kepada keselamatan penumpang. Karena itu, jamaah diminta tidak membawa barang lebih dari 32 kg dan satu tas tentengan. “Ini sudah kami sosialisasikan saat manasik di daerah masing-masing,” ujarnya.

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Hady, banyak jamaah tidak mematuhi ketentuan yang ada. Tidak sedikit jamaah yang membawa barang berlebih. “Bahkan ada jamaah yang sampai membawa panci atau cerek,” sambung Hotma.

Selain itu, ada juga jamaah yang membawa gunting. Setelah melintasi pintu pemeriksaan, alarm berbunyi. Berulang kali dilakukan pemeriksaan, tidak diketahui sumber penyebab alarm berbunyi. Ketika jamaah itu tertunduk, gunting yang diselipkan di kopiah, terjatuh.

Hal-hal semacam itu menghambat perjalanan jamaah untuk naik ke pesawat. Akibatnya, penerbangan kerap kali mengalami keterlambatan. Hady menegaskan, ”Tidak ada tolerasi terhadap kelebihan barang bawaan, misalnya dengan mengkompensasikan dengan membayar kelebihan tersebut.” Untuk itu, petugas akan merazia barang bawaan jamaah sebelum masuk bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement