REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Ribuan jamaah Indonesia dan berbagai negara kemarin berjam-jam tertahan di Terminal Haji Bandara King Abdul Azis Jeddah karena bus yang akan mengangkut mereka ke Mekkah kosong. Sehari jelang penutupan bandara haji (closing date) jamaah yang tiba di Jeddah mencapai puluhan ribu orang.
Banyaknya jamaah ini belum diantisipasi baik oleh pemerintah Arab Saudi. "Bus yang disediakan habis karena saking banyaknya jamaah," ujar Kepala Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Jeddah, Ahda Barori, kemarin.
Untuk bisa keluar dari bandara, jamaah terpaksa harus menunggu kedatangan bus yang balik dulu dari Mekkah. Rata-rata jamaah harus menunggu sekitar empat jam di ruang transit. Jamaah asal Indonesia yang sempat mengalami keterlambatan pemberangkatan ini antara lain dari kloter 87 dan 88 Embarkasi Surabaya (SUB) serta UPG 43.
Karena banyaknya jamaah yang menunggu bus, penumpukan di ruang transit di bandara King Abdul Azis kemarin tak terhindarkan. Menurut Ahda, selain persoalan kekurangan bus, penumpukan ini terjadi karena rata-rata jamaah asal Timur Tengah masuk ke Tanah Suci menjelang closing date. "Kalau pemeriksaan di imigrasi tidak ada masalah, hanya di luar (transit) saja," kata Ahda.
Pelayanan transportasi bagi jamaah haji termasuk dari Indonesia ditangani langsung oleh pemerintah Arab Saudi. Jumlah bus yang disediakan sebenarnya sudah ribuan dan kendaraan itu diparkirkan di dekat terminal. Namun jumlah jamaah kemungkinan di atas perkiraan pemerintah Arab Saudi. Tahun ini jumlah jamaah haji seluruh dunia diperkirakan mencapai 2,5 orang. Banyaknya jamaah ini lantaran tahun ini tak ada ancaman penyakit, keamanan serta adanya penambahan kuota dari Arab Saudi sendiri.
HIngga sore ini, penumpukan jamaah masih terus terjadi "Tapi berangsur-angsur sudah mulai diangkut," ungkap Ahda.