Jumat 05 Nov 2010 03:52 WIB

Tak Bermanfaat, Jika Obama tak Berdialog dengan Umat Islam

Rep: heri ruslan/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama ke Indonesia  pada pekan depan dinilai tak akan memberi manfaat bagi umat Islam, jika tak meluangkan waktunya untuk berdialog dengan ulama dan tokoh-tokoh ormas Islam.

‘’Sudah seharusnya, Presiden Obama berdialog dengan ulama dan tokoh-tokoh ormas Islam. Mendengarkansecara langsung aspirasi umat Islam Indonesia, bukannya menceramahi,’’ ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan dan Kerja sama Internasional, KH Muhyiddin Junaidi kepada Republika, Kamis (4/11).

Menurut dia, dialog antara Obama dengan tokoh-tokoh ormas Islam itu harus dilakukan secara jujur dan jauh dari basa-basi. ‘’Kita harus duduk sama rendah berdiri sama tinggi,’’ ungkap Kiai Junaidi.  Obama, kata dia, harus mendengarkan aspirasi dan harapan umat Islam Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

Bahkan, lanjut Kiai Junaidi, Obama seharusnya mengunjungi Indonesia terlebih dahulu, sebelum negara Muslim lainnya. Alasannya, kata dia, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang sangat berhasil menerapkan sistem demokrasi.  ‘’Di Indonesia, demokrasi bisa sejalan dengan Islam.’’

Selama ini, papar Kiai Junaidi, kebijakan Obama cenderung ambivalen. Di satu sisi ingin merajut hubungan dengan dunia Islam, namun di sisi lain kebijakannya tak mencerminkan hal itu. ‘’Buktinya, pemerintahan Obama masih tetap menambah pasukannya di Afghanistan,’’ tuturnya.

Menurut Kiai Junaidi, pemerintah Obama harus benar-benar memberi perhatian terdapa umat Islam baik yang berada di Barat maupun di Timur.  Selain itu, kata dia, pemerintahan Obama pun harus mampu menghilangkan istilah Islamofobia dan tak mengidentikan Islam dengan terorisme dan kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement