Selasa 22 Jul 2025 09:27 WIB

Menag: Semakin Dalami Agama, Semakin Damai dan Makmur Hidup ini

Menag ajak perdalam agama guna tingkatkan kedamaian dan kemakmuran.

Menteri Agama Republik Indonesia KH. Nasaruddin Umar.
Foto: Le Minerale
Menteri Agama Republik Indonesia KH. Nasaruddin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat beragama di Tanah Air untuk memperdalam agama guna menghadirkan kehidupan yang semakin damai dan makmur.

“Saya mengajak seluruh umat beragama untuk mendalami ajaran agama masing-masing. Semakin dalam seseorang memahami agamanya, semakin damai dan makmur hidupnya,” kata Nasaruddin dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Ia mengingatkan para tokoh agama mengenai pentingnya menjaga suasana kebatinan umat agar tidak bertentangan dengan kitab suci, keteladanan nabi maupun sifat-sifat Tuhan. Hal tersebut disampaikan Menag saat menghadiri silaturahim dengan ratusan tokoh agama di Kabupaten Garut yang digelar di Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah, Garut, Jawa Barat pada Rabu (16/7).

Dalam silaturahim yang mengusung tema Refleksi Spiritual: Pembangunan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kerukunan dan Kemaslahatan itu, Nasaruddin menyampaikan pentingnya peran pesantren dalam merawat nilai-nilai keagamaan.

“Ilmu dari pesantren itu akan langsung mendarat di hati, karena tulus dari hati. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk merawat tradisi pesantren. Salah satu keunggulan pesantren adalah mengaktifkan dua belahan otak: otak kiri dan otak kanan,” ujarnya.

Nasaruddin menegaskan bahwa sistem pendidikan modern cenderung hanya mengandalkan otak kiri yang berkaitan dengan logika dan rasio. Sementara penggunaan otak kanan yang terkait institusi dan spiritualitas cenderung lebih sedikit.

Padahal, menurutnya, dalam perintah Al Quran saat diturunkan pertama kali adalah iqra’ bismi rabbik. "Iqra mewakili otak kiri, sedangkan bismi rabbik merepresentasikan otak kanan," ucapnya.

Sebelumnya, Pembina Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Tantowi Jauhari Musaddad menyampaikan apresiasinya terhadap gagasan-gagasan Menteri Agama, seperti kerukunan, kurikulum cinta, dan ekoteologi.

“Saya melihat ketiganya bersumber pada rahmat Allah. Ekoteologi dasarnya adalah kasih sayang, kerukunan merupakan kasih sayang terhadap sesama,” ucap Tantowi. Menurutnya, ekoteologi yang sering digagas Menteri Agama berakar pada konsep rahmat Allah. Gagasan ini telah diterjemahkan oleh Bapak Menteri dan bergema ke seluruh Nusantara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement