REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES--Sejumlah mahasiswa Universitas California di Los Angeles (UCLA) memprotes keputusan pengelola kampusnya yang secara efektif mengakhiri program studi Islam. Kampus dinilai lambat memenuhi janjinya untuk membenahi kembali program studi Islam itu.
Semula pada 2007, pengelola kampus berjanji akan memperbaiki program studi itu. Karena itu, jurusan itu pun dihentikan sementara. Namun sampai saat ini, perbaikan itu tak kunjung tiba. Kenyataannya, program studi itu malah menjadi mati. Namun pimpinan Fakultas berdalih bahwa kampus sedang berusaha untuk menghidupkan kembali program studi itu.
Program studi Islam di UCLA merupakan salah satu program studi tertua di Amerika Serikat dan satu-satunya program akademik untuk studi Islam di pantai Barat negara itu. Universitas itu juga mempunyai perpustakaan yang mengoleksi buku-buku Islam terbesar kedua di Amerika, setelah Universias Princenton.
Akhir pekan lalu, sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa untuk mendukung pembukaan kembali Program Studi Islam di kampusnya. Mereka juga bertemu dengan panel fakultas untuk merekomendasikan kembali pembukaan program tersebut. Para pengunjuk rasa yang sebagian besar berasal dari Asosiasi Mahasiswa Muslim berjalan memutari kampus sambil mengusung berbagai macam poster yang salah satunya bertuliskan,'' Takut terhadap Islam? Pelajari tentang hal itu.''
Di luar ruangan tempat rapat komite fakultas berlangsung, beberapa perwakilan mahasiswa bertemu sejenak dengan Ketua Komite Fakultas, Steven Nelson. Nelson berusaha meyakinkan mahasiswa bahwa program studi Islam itu akan dibuka kembali. ''Apa yang bisa saya katakan, dan saya tak dapat mengatakannya cukup kuat, bahwa program studi itu tak akan pergi ke mana-mana (dihapus),'' janji profesor sejarah seni itu.
Pada 2007, Program Studi Islam dibekukan sementara dengan alasan kelas yang tersedia sedikit, kurangnya penasihat dan ketersediaan fakultas. Program studi itu dibekukan sampai dilakukannya reorganisasi.