Sabtu 23 Oct 2010 09:52 WIB

Paspor Tercecer Tujuh Calhaj Tertahan Masuk ke Makkah

seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Betapa kagetnya Pak Sadjidin. Pembimbing haji dari KBIH Al Arifin Ciamis Jawa Barat ini tiba-tiba saja diminta turun dari bus yang akan membawanya menuju Mekkah. Padahal, Jumat (23/10/2010) pagi itu, bus baru saja meninggalkan Bir Ali, tempat jamaah haji Indonesia melakukan miqot dan niat umroh atau haji.Seorang pria Arab mencari Sadjidin. "Ada yang namanya Sadjidin? Turun, bawa tas," kata si pria Arab itu seperti ditirukan Sadjidin.

Sadjidin yang sudah mengenakan baju ihrom dan sudah berniat umroh itu pun menurut saja meski kaget. Ia ternyata tidak boleh melanjutkan perjalanan ke Mekkah untuk melaksanakan haji. Penyebabnya karena paspor Sadjidin hilang.

Sadjidin tidak sendirian. Ada enam jamaah lainnya yang juga kehilangan paspor. Tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Makkah, Sadjidin dan teman-teman pun diajak ke kantor Misi Haji Indonesia Madinah untuk melaporkan kasusnya. "Ada tujuh orang termasuk saya yang paspornya hilang. Tapi yang disuruh turun hanya lima orang, yang dua lolos," kata Sadjidin, saat tiba di Kantor Misi Haji Indonesia.

Tujuh jamaah itu terakhir membawa paspornya di Bandara Jeddah, pada Selasa (14/10) lalu. Mereka diberitahu paspornya hilang setelah tiba Madinah. Meski paspor hilang, para jamaah tenang saja karena mereka mendapatkan surat tentang hilangnya paspor dari Daker Madinah.

Maka Jumat pagi sekitar pukul 09.30 waktu Arab Saudi mereka pun naik bus untuk meninggalkan Madinah bergeser ke Makkah. Namun ternyata surat tentang kehilangan paspor itu tidak digubris oleh petugas Arab Saudi.

Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Bidang Perumahan dan Katering Madinah Mucholih Djimun menyatakan hilangnya paspor itu merupakan kasus baru dalam pelaksanaan haji. Ia menyatakan hal tersebut bukan salah jamaah Indonesia.

Daker berkoordinasi dengan pemerintahan Arab Saudi agar jamaah diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Mucholi menduga surat kehilangan paspor yang dibuat Daker tidak diterima oleh petugas Arab karena sang petugas masih baru.

"Tidak apa-apa, jamaah tetap bisa ke Makkah. Kita akan fasilitasi. Kita akan koordinasi dengan otoritas pemerintah Arab agar petugasnya mendapatkan penjelasan," kata Mucholih.

Namun setelah dilakukan penelusuran paspor tujuh jamaah tersebut pun ditemukan di Kantor Pelayanan Terpadu Kerajaan Arab Saudi cabang Madinah (Maktab Wukala Muwahhad).

Mucholih optimistis Jumat malam, 7 jamaah sudah bisa melanjutkan perjalanan ke Mekkah."Kalau bisa lebih cepat ya lebih baik," kata Mucholih.

sumber : MCH
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement