REPUBLIKA.CO.ID, Jeddah (MCH)--Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan penambahan 10ribu jamaah haji Indonesia tidak merubah jumlah maktab (kemah penginapan) di Armina (Arafah-Musdalifah-Mina). Pasalnya ke-71 maktab milik Indonesia di Armina, saat ini mengalami penyeragaman kapasitas dari sebelumnya 2.500 orang per maktab menjadi 2750 orang.
"Artinya masih ada sisa buat 50 orang per maktab, sehingga penambahan jamaah sebanyak 10 ribu orang masih bisa kami atasi," kata Ketua PPIH Indonesia Syaerozi Dimyati Kamis (14/10) di Jeddah. Itupun menurut Ketua PPIH masih terdapat ruang tambahan sebanyak 250 orang. Pasalnya kapasitas maksimal maktab sebenarnya untuk 3.000 jamaah.
Seperti telah diketahui sebelumnya penambahan 10 ribu jamaah haji Indonesia terbagi menjadi dua bagian. 6.500 orang untuk jamaah haji khusus (ONH plus) dan sisanya 3.500 orang adalah jamaah haji regular. Nantinya sebanyak 221ribu jamaah haji Indonesia akan melakukan wukuf di Arafah. Dilanjutkan mabit di Musdalifah dan melempar jumrah di Mina.
Penambahan kuota haji dari berbagai negara dikhawatirkan akan lebih memadatkan lagi jumlah orang di Armina. Pada tahun sebelumnya pemerintah Arab Saudi telah melakukan pelebaran wilayah di Mina dengan nama daerah Mina Jadid.
Hal ini untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah quota haji dari pemerintah Arab Saudi dari seluruh dunia. Di sisi lain ada pendapat ulama yang mengatakan pelebaran area di sekitar Mina adalah tidak sah, sebab wilayah pelebaran pada dasarnya tidak masuk lagi wilayah Mina.