Kamis 14 Oct 2010 09:07 WIB

PPIH Siapkan Dukungan untuk Calhaj Gagal Ginjal

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Wakil Ketua PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr. H. Chairul Nasution mengharapkan para ketua kelompok terbang (Kloter) dari sejumlah embarkasi dapat meningkatkan koordinasi dan menginformasikan anggota jemaahnya yang menderita gagal ginjal.

Hal ini penting karena menyangkut pelayanan cuci darah yang harus dilakukan tepat waktu bagi penderita gagal ginjal, katanya kepada pers di Jeddah, Rabu.

Ia mengakui saat ini sudah ada laporan dari embarkasi Aceh bahwa dalam waktu dekat akan mendarat seorang Calhaj penderita gagal ginjal. Pihaknya telah mengantisipasi hal ini dengan melakukan koordinasi kepada pihak otoritas Bandara King Abdul Aziz dan pihak rumah sakit terdekat.

Pihaknya juga akan memperhitungkan kapan pasien Calhaj gagal ginjal tersebut tiba, untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan cuci darah. "Bila sudah tiba di Jeddah dan memungkinkan dilakukan salah satu rumah sakit Madinah, kita akan koordinasikan dengan rumah sakit setempat," ia menjelaskan.

Siapa pasien Calhaj penderita gagal ginjal dimaksud itu, Chairul tak menyebutkannya. Tetapi yang penting, menurutnya, darimana pun Calhaj itu berasal diharapkan para ketua Kloter bila menemukan pasien yang memang butuh penanganan khusus segera melakukan koordinasi. "Jadi, tak terbatas hanya pada kasus penyakit gagal ginjal saja," ia menjelaskan.

Ia menambahkan, jika sebelum berangkat dijumpai kasus yang memungkinkan seorang Calhaj beresiko tinggi selama dalam perjalanan menuju tanah suci, Arab Saudi, para ketua Kloter juga harus cepat melakukan koordinasi dengan para dokter yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Ia menilai hal ini sangat penting, karena bisa jadi dapat dijumpai ada seorang pasien -- karena kasus penyakit tertentu -- tak dapat diterbangkan dalam waktu lama. Untuk Jakarta hingga Jeddah saja bisa butuh waktu 9 jam.

"Kemungkinan menolak pasien masuk dalam Kloter, sangat tak mungkin. Bisa jadi, yang bersangkutan dapat dukungan dari rekan-rekannya. Padahal, saat itu, kondisinya sudah kritis," ia menambahkan.

Terkait dengan kemungkinan adanya anggota Calhaj meninggal dalam perjalanan, ia mengimbau, para dokter Kloter agar sedini mungkin melakukan tindakan preventif. Hanya dengan cara itu, tingkat kematian pada musim haji 1431 H dapat diminimalisir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement