REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat sebanyak 14 haji wafat di Tanah Suci, dan sebagian besar meninggal dunia disebabkan oleh gangguan jantung dan penyakit bawaan lainnya.
Sekretaris PPIH Embarkasi Batam Zulkarnain Umar menyampaikan bahwa jamaah wafat di sejumlah fasilitas kesehatan di Makkah dan Madinah.
"Mayoritas jamaah yang wafat memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit bawaan ini kambuh saat mereka menjalankan rangkaian ibadah," ujarnya saat dihubungi dari Batam, Senin.
Penyebab terbanyak di antaranya adalah serangan jantung (1 orang), syok kardiogenik (5 orang), serta gagal jantung (1 orang).
Ia menyampaikan bahwa dari total 14 yang wafat, dua diantaranya berasal dari Provinsi Kepulauan Riau, sementara lainnya berasal dari Jambi dan Riau yang juga tergabung dalam Embarkasi Batam.
Jamaah tertua yang wafat berusia 84 tahun dan yang termuda berusia 49 tahun.
“Semua jenazah telah dimakamkan di pemakaman setempat, di antaranya di Pemakaman Baqi, Madinah, serta di Sharaya, Makkah,” ujarnya.
Jamaah yang wafat di antaranya adalah Abdul Kadir (84) dari Karimun yang meninggal akibat cedera kepala pasca operasi, Yusman Johar (56) dari Batam karena sepsis berat, dan Reni Maifida Zainal Muhammad (53) asal Pelalawan karena serangan jantung akut.
Selain itu, Usman Jalil (81) dari Meranti meninggal akibat gagal jantung sistolik, dan Rohmiyati Karep Alkarmidi (49) dari Muaro Jambi meninggal karena penyakit jantung iskemik kronis.
Meski ada kabar duka, Zulkarnain memastikan bahwa secara keseluruhan kondisi jamaah haji Embarkasi Batam di Tanah Suci masih dalam keadaan baik dan terpantau.
“Alhamdulillah, kondisi jamaah kami yang lain masih stabil. Petugas kloter dan tim kesehatan terus siaga mendampingi jamaah,” cakapnya.*