Rabu 06 Oct 2010 03:24 WIB

Sumbangsih Umat Islam terhadap Peradaban Masih Terbatas

Rep: cr1/ Red: Arif Supriyono
Modernisasi di bidang teknologi telekomunikasi.
Foto: wordpress.com
Modernisasi di bidang teknologi telekomunikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Umat Islam masih belum produktif dan kreatif memberikan sumbangsih terhadap peradaban. Mayoritas Muslim yang tersebar di penjuru di dunia cendurung pasif dan menjadi konsumen produk peradaban lainnya, termasuk Barat.

Menurut cendekiawan Muslim Mesir, Amr Khaled, Islam mendorong umat Muhammad aktif berkarya dan menyumbangkan konstribusi positif terhadap kelangsungan hidup manusia .”Jika kita tetap bertahan dengan kondisi ini maka tak akan mampu lakukan perubahan,” ujar dia dalam acara dialog bertajuk ”Masa Depan Pemuda dan Peradaban Islam” yang digelar Universitas Yarsi, Jakarta, Selasa (5/10)

Amr mengatakan ketertarikan Muslim terhadap produk di luar Islam disinyalir karena ketidakseimbangan antara iman, ilmu, dan amal. Idealnya, kekuatan iman harus dipahami sebagai energi yang memicu peningkatan kinerja dan aktivitas sebab hakikat iman tak sebatas keyakinan semata tetapi fondasi utama membangun peradaban.

Meski begitu, jelas Amr, kekuatan iman saja tak cukup dan perlu didukung dengan ilmu, baik agama ataupun sains. Ilmu pengetahuan dan teknologi tak boleh diabaikan karena kedua hal tersebut tak bertentangan dengan Islam. Apalagi, umat Muslim tertinggal di kedua bidang itu. Tak kalah penting, iman dan ilmu penting ditransormasikan ke dalam kerja nyata. Islam mengajarkan penganutnya melakukan langkah nyata dan memberikan manfaat bagi alam semesta.

Oleh karena itu, ungkap Amr, perlu diupayakan langkah penyadaran tentang identitas sebagai Muslim. Usaha tersebut bisa ditempu melalui jalur pendidikan.

Indikasi kemunduran inovasi dan kreativitas umat Islam dipicu oleh kegagalan pendidikan di lingkungan Muslim. Selain itu, umat diminta mengesampingkan perbedaan dan bersatu untuk kemajuan Islam. ”Saatnya umat bersama-sama bangkit bangun peradaban Islam,” ajak sosok yang pernah dinominasikan sebagai dai televisi paling berpengaruh di dunia versi majalah Times tahun 2006.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement