Rabu 29 Sep 2010 02:14 WIB

Disneyland Akhirnya Izinkan Karyawannya Mengenakan Jilbab

Rep: Al Arabiya/ Red: Budi Raharjo
Seragam resmi untuk karyawan Disneland yang beragama Islam, dengan pelengkap penutup kepalanya
Foto: Al Arabiya
Seragam resmi untuk karyawan Disneland yang beragama Islam, dengan pelengkap penutup kepalanya

REPUBLIKA.CO.ID,CALIFORNIA--Disneyland akhirnya mengizinkan karyawan wanitanya yang beragama Islam untuk mengenakan jilbab saat bekerja. Taman bermain yang namanya sudah mendunia itu membuat rancangan khusus pakaian karyawan dengan jilbab tersebut.

Kesediaan Disney itu disampaikan Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), Selasa (28/9) pagi waktu setempat. Sebelumnya, Disney melarang seorang karyawan Muslim untuk mengenakan jilbab saat bekerja. Akibatnya, karyawan yang bekeja di Orange County Theme Park dan bernama Noor Abdallah (22 tahun), itu dilarang bekerja.

Noor bekerja sebagai perencana liburan di loket tiket Disneyland Resort Esplanade.  Awalnya, Disney ingin memindahkan Noor ke bagian lain yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan. Namun, dia menolak tawaran tersebut dan tetap menuntut hak-haknya sebagai warga negara Amerika untuk menjalankan keyakinan agamanya dengan bebas.

''Disney kemudian merancang pakaian khusus untuk Noor dengan jilbab di kepalanya yang sesuai dengan kebutuhan ajaran agamanya,'' juru bicara Disneyland, Suzi Brown. Noor pun telah kembali bekerja dengan mengenakan pakaian tersebut di awal bulan ini. ''Taman bermain dan resort Walt Disney memiliki sejarah panjang untuk mengakomodasi berbagai permintaan religius dari dari semua agama karyawannya, dengan lebih dari 200 permintaan yang sudah diakomodasi selama tiga tahun terakhir, dan kasus ini pun tidak ada bedanya,'' jels Brown.

Brown mengatakan, kasus ini terpisah dari tuntutan karyawan Muslim yang lain, yang menolak untuk mengenakan penutup kepala seperti itu. Karyawan Muslim yang lain itu memilih untuk mengajukan gugatan diskriminasi ke pemerintah federal Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement