Sabtu 25 Sep 2010 08:22 WIB

NU akan Dorong Terwujudnya Modernisasi Islam

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) ingin mengukuhkan jatidirinya sebagai ormas Islam yang berlandaskan ahlu sunnah wal jamaah. Katim Aam PBNU, Malik Madani, menjelaskan, NU akan terus mengupayakan moderasi. ‘’Kami semaksimal mungkin menjauhkan radikalisme dari kelompok Islam,’’ katanya di Jakarta, Jumat (24/9).

Malik yang berbicara di sela halal bi halal yang dihadairi oleh PBNU dan pengurus wilayah seluruh Indonesia, mengatakan moderasi NU merupakan deradikalisasi agama.Sebagai kontribusi dalam menyelesaikan masalah bangsa, NU akan mengoptimalkan program-program kerjanya.

Dengan pertimbangan itu, acara halal bi halal, didahului evalusasi kinerja. Kesimpulan yang mengemuka, butuh optimalisasi dan koordinasi program kerja. Program NU harus disosialiasikan dan dilaksanakan di tingkat wilayah. Seperti program kesehatan PBNU di bidang kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan warga nahdliyyin.

Sebelumnya, program ini akan diakomodir melalui pendirian lembaga yang disebut Lembaga Kesehatan NU (LKNU). Sayangnya, sampai saat ini belum terbentuk sama sekali. ‘’Dari hasil evaluasi disepakati agar LKNU ini segera dibentuk di setiap wilayah,’’ ujarnya.

Beragam usulan terkait program PBNU juga terlontar, di antaranya dorongan meningkatkan program pendidikan, ekonomi, dan pengentasan kemiskinan. Malik juga menuturkan, semoga silaturahim dan halal bi halal ini menjadi momentuk mengokohkan persatuan dan rasa saling memahmi antarelemen NU.

Perbedaan yang ada, imbuh Malik, jangan dijadikan jurang pemisah sebaliknya sebagai kekayaan dan potensi NU yang luar biasa. Hal senada disampaikan Sekjen PBNU, Iqbal Sullam. Silaturahim ini digunakan PBNU maupun PWNU untuk menelaah hasil kinerja masing-masing.

Pembahasan lainnya menyangkut tema kebangsaan yang berkembang di tengah masyarakat termasuk kerukunan umat beragama. Ia mengatakan NU akan berperan aktif dalam menyelesaikan masalah-masalah keagamaan. Ia mensinyalir terganggunya kerukunan umat beragama karena tidak ada kesepahaman antarumat beragama.

Biasanya hal itu terjadi di akar rumput. Bagi dia, kesepahaman sangat penting ditanamkan ke masyarakat bawah. Menurut dia, saling memahami mestinya tak hanya berkembang di kalangan elite pemuka agama semata. ‘’Penyadaran kepada masyarakat bawah, sangat penting,’’ kata Iqbal. Iqbal mengatakan, NU berkomitmen ikut membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan masalah kebangsaan lainnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement