Kamis 02 Sep 2010 02:35 WIB

Tokoh Lintas Agama Cemaskan Kebencian Anti-Islam di Amerika

Rep: ABC News/ Red: Budi Raharjo
Demo menolak kebencian terhadap Islam
Foto: AP
Demo menolak kebencian terhadap Islam

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Sebuah kelompok koalisi lintas agama bertemu dengan pejabat Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Senin (30/8) waktu setempat. Mereka mendesak pemerintahan di bawah Presiden Barack Obama untuk bersikap terhadap berbagai pernyataan kebencian anti-Muslim.

Farhana Khera, Presiden dan Direktur Eksekutif Advokat Muslim, mengatakan para pemimpin agama meminta perhatian pemerintah terhadap meningkatnya kebencian anti-Islam yang kian mencemaskan. Kebencian itu kini sepertinya menjadi hal biasa untuk dilakukan, terutama setelah merebaknya polemik pembangunan Islamic Center di dekat ground zero.

 

''Sayangnya, tren eskalasinya berubah dari pidato yang penuh kebencian menjadi tindakan nyata kekerasan. Dan Jaksa Agung, sebagai aparat penegak hukum di negara ini, memiliki kewajiban untuk benar-benar menegakkan hukum, termasuk hukum kriminalitas yang didasari kebencian dan menghukum mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut,'' kata Khera.

Minggu lalu di New York, seorang sopir taksi Muslim ditikam berulang kali oleh seorang penumpang. Sebelum menjalankan kejahatannya, penumpang itu bertanya dahulu apakah sang supir beragama Islam. Setelah dibenarkan, penumpang yang masih berstatus sebagai mahasiswa itu langsung menikam supir itu. Ironisnya, mahasiswa itu merupakan seorang aktivis kebebasan beragama.

Sementara, Sabtu dinihari, sebuah lokasi pembangunan Islamic Center di Murfreesboro, Tennessee, coba dibakar oleh orang tak dikenal. Sedangkan, sebuah gereja di Gainesville, Florida, telah mengumumkan rencana untuk membakar salinan Al-Quran pada 11 September, untuk menandai peringatan kelabu 11 September 2001.

''Kami adalah demokrasi yang berkembang, kami menghargai kebebasan berbicara, tetapi ketika kebebasan itu sudah melewati batas dan menjadi kekerasan, itu melanggar hukum,'' tegas Khera. ''Dan Departemen Kehakiman, pemerintah federal, aparat penegak hukum mesti menuntut dan menahan mereka yang bertanggung jawab.''

Kelompok lintas agama itu mendesak Departemen Kehakiman untuk menahan orang-orang yang menyebarkan kejahatan berdasarkan kebencian. Mereka menganggap pelaku serangan terhadap rumah ibadah bukanlah orang Amerika sejati. ''Harus ada perhatian lebih, baik  sumber daya yang menyelidiki dan menuntut kasus-kasus ini,'' tandas kelompok itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement