REPUBLIKA.CO.ID, RABAT--Demi alasan keamanan, pemerintah Maroko akan menutup 1.256 masjid. Langkah ini diambil untuk menghindari bencana yang sama yang terjadi Februari lalu. Saat itu, sebuah menara masjid tua di negeri itu runtuh dan menewaskan sedikitnya 40 orang jamaah yang melukai puluhan lainnya.
Raja Maroko, Mohammed VI, memerintahkan pengelola masjid untuk memeriksa kembali menara yang sudah berdiri selama berabad-abad. Masjid-masjid tua itu sebagian besar berada di kota Meknes, sebuah kota kuno, yang masuk dalam daftar Warisan Dunia (World Heritage) UNESCO.
Kementerian urusan agama telah mengatakan lebih dari 500 masjid akan benar-benar dibongkar dan dibangun kembali. Akibarnya, selama Ramadhan ini kaum Muslim melakukan amaliah Ramadhan di tenda-tenda yang didirikan di sekitar masjid.
Departemen itu juga mengatakan telah memeriksa lebih dari 19 ribu dari 48 ribu masjid. Dana sebesar 325juta dolar AS telah disisihkan untuk pekerjaan perbaikan, termasuk pembongkaran dan pembangunan kembali 513 masjid.