Rabu 11 Aug 2010 07:31 WIB

Astaghfirullah, Bar Khusus Gay akan Didirikan Dekat Masjid Ground Zero

Demonstrasi anti-pembangunan masjid di dekat Ground Zero
Foto: AP
Demonstrasi anti-pembangunan masjid di dekat Ground Zero

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Kubu penolak masjid di dekat Ground Zero, New York, Amerika Seriat, seolah tak kenal lelah. Setelah sukses menggolkan iklan di badan bus kota, kini mereka mempunyai rencana lain. Seorang tokohnya, Greg Gutfeld, menyatakan akan mendirikan bar khusus kaum gay di sebelah masjid itu, jika jadi didirikan.

"Sebagai seorang Amerika, saya percaya bahwa mereka punya hak untuk membangun masjid - setelah semua, jika mereka membeli tanah dan mereka mengikuti hukum - maka tak ada yang bisa menghentikan mereka bukan? Maka saya memutuskan untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.

Menurutnya, barnya terbuka untuk siapa saja, asal dia seorang gay, termasuk gay Muslim. "Bar yang saya dirikan berada di di sebelah Park 51 yang merupakan bangunan masjid itu, di ruang komersial yang tersedia," ujarnya.

Menurutnya, ia sudah berbicara dengan sejumlah investor, yang telah menjanjikan dukungan mereka dalam tawaran bipartisan. "Anda tahu, iman Islam tidak membenarkan adanya homoseksualitas, maka itu alasan saya membangun bar ini adalah untuk mengurangi homofobia," ujarnya.

Meski ditentang sebagian masyarakat, pemerintah Kota New York membri dukungan penuh bagi pembangunan masjid di dekat Ground Zero. Bahkan, Wali Kota New York, Mike Bloomberg, sampai memberikan pidato khusus untuk menyatakan dukungannya terhadap pembangunan masjid yang menyatu dalam Islamic Center dan tempat kegiatan bisnis lainnya itu.

Di gedung baru itu kelak juga berdiri restoran, kolam renang dan kegiatan bisnis lainnya. Rencananya, pembangunan komplek gedung itu akan menelan biaya hingga 100 juta dolar AS.

Bloomber menganggap masjid itu sebagai simbol toleransi di kotanya. ''Muslim menjadi bagian dari kota kita dan negara kita, sebagai bagian dari orang-orang yang beriman,'' ujarnya saat berbicara di depan Patung Liberty dengan didampingi sejumlah tokoh agama di Kota New York seperti ditulis Guardian.

 

Orang nomor satu di New York ini mendukung pembangunan masjid itu sebagai contoh toleransi beragama yang selama ini begitu kental di kotanya. Dia tak ingin perlakuan diskriminatif yang pernah terjadi di zaman dahulu di New York tidak terulang. Kala itu, penganut Yahudi, Quakers, dan Katolik hidup menderita karena mengalami diskriminasi.

''Menara WTC selamanya akan berada di tempat khusus di kota kita, di dalam hati kita,'' ujarnya dengan mata berkaca-kaca. ''Sebagai warga New York dan Amerika, tidak benar jika kita mengatakan tak boleh ada Masjid di sana.''

Lebih lanjut, Bloomberg berharap masjid yang akan dibangun dua blok dari lokasi eks menara kembar WTC itu kelak membuat warga kotanya akan merasa lebih dekat satu sama lain. ''Kontroversi politik datang dan pergi, tetapi nilai-nilai dan tradisi kita bertahan, dan tidak ada lingkungan di kota yang terlarang bagi kasih dan rahmat Allah,'' tuturnya.

sumber : www.outsidethebeltway.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement