Selasa 10 Aug 2010 04:01 WIB

JK Dukung Komitmen Negara Islam Produksi Vaksin Sendiri

Rep: c23/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pertemuan tahunan ke-6 Islamic Development Bank-Self Reliance in Vaccine Production (IDB-SRVP) yang dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt Bandung ini telah menghasilkan 10 komitmen untuk memproduksi vaksin secara mandiri. Mantan Presiden RI yang juga ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan yang berhasil dirumuskan oleh belasan negara-negara Islam tersebut.

Menurut Jusuf Kalla (JK), memproduksi vaksin secara mandiri sangat dibutuhkan oleh negara-negara Islam. Pasalnya, vaksin yang selama ini dibuat oleh negara-negara barat belum jelas tingkat kehalalannya.

“Saya mendukung kesepakatan mereka (negara-negara Islam) untuk memproduksi vaksin secara mandiri,” ungkap JK usai menghadiri acara peluncuran buku ‘Mengelola Risiko Bencana di Negara Maritim Indonesia’, di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (9/8) pagi.

Ia menambahkan, pemerintah Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam harus menjadi pemimpin dalam pembuatan vaksin secara mandiri. Ia sendiri menyatakan apresiasinya kepada PT Bio Farma yang telah memproduksi vaksin secara mandiri dan mengirimkannya kepada sejumlah negara-negara Islam.

“Kalau bisa, negara-negara Islam dapat memproduksi vaksin sendiri. Jika proses perizinan dari WHO (World Health Organization) ketat, kita harus mendapatkannya,” tuturnya singkat sambil beranjak masuk ke dalam kendaraannya.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Bio Farma, Rahman Rustan, menyatakan selama ini, pihaknya kerap berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indoneia (MUI) dalam menentukan kehalalan vaksin yang diberikan kepada mayarakat Indonesia dan negara Islam lainnya. Melalui salah satu badan di Kementerian Keehatan RI, Majelis Pemusyawaratan Kesehatan dan Syara’, pihaknya melakukan pembahasan mengenai kehalalan sebuah vaksin.

“Selama 120 tahun berdiri dan menjadi salah satu dari 23 pabrik vaksin dunia, tidak ada yang pernah bermasalah terhadap vaksin buatan PT Bio Farma,” katanya meyakinkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement