Rabu 30 Jun 2010 21:42 WIB

Madrasah pun Mesti Berstandar Internasional

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Madrasah, ilustrasi
Foto: Damanhuri/Republika
Madrasah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Selama ini, madrasah jauh tertinggal dibandingkan pendidikan umum. Madrasah bahkan kerap dijadikan tempat pendidikan alternatif setelah sekolah umum. Di saat sekolah umum kini banyak yang berstandar internasional, madrasah nyaris tak terdengar kabarnya.

Tapi, lain ceritanya bagi masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Tanah Laut. Melalui wakilnya di DPD, mereka sedang memperjuangkan terciptanya madrasah berstandar internasional. Masyarakat akan memperjuangkan madrasah itu sesuai janji Kementerian Agama. ''Keberadaan madrasah bertaraf internasional (MBI) merupakan aspirasi pemerintah provinsi dan masyarkat Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya Kabupaten Tanah Laut,'' ujar anggota DPD Habib Hamid Abdullah di Banjarmasin, Rabu (30/6).

Bersama tiga rekannya di DPD yaitu Adhariani, Gusti Faried Hasan Aman, dan HM Sofwat Hadi, Hamid mengunjungi Kalsel selama reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di sana. Menurutnya, keberadaan MBI diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa serta memahami ilmu pengetahuan dan teknologi. ''Kami sudah menyurati Kementerian Agama untuk mempertanyakan realisasi pembangunan MBI di Bumi Tuntung Pandang, Tanah Laut. Namun hingga sekarang belum ada jawaban,'' sesalnya.

Menurut dia, kalau dalam sebulan ke depan masih belum ada jawaban, pihaknya akan bersurat kembali atau langsung menanyakan kepada Menteri Agama, karena rencana pembangunan MBI sejak satu tahun lalu sampai saat ini belum ada tanda-tanda dimulai. Sesuai perjanjian, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan MBI tersebut. Sedangkan realisasi pembangunannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement