Kamis 03 Jun 2010 06:03 WIB

Tenaga Kesehatan Haji Dapat Honor 70 Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID,Kementerian Kesehatan pada tahun ini akan memberikan honor sebesar 70 dolar Amerika Serikat (AS) per hari bagi tenaga kesehatan yang terpilih menjalankan tugas memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

"Itu diluar biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi. Biaya untuk itu ditanggung oleh pemerintah," kata Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Wan Alkadri di Jakarta, Rabu.

Pemerintah, kata dia, mengharapkan dengan honorarium sebesar itu tenaga kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan bagi jemaah akan menjalankan pekerjaannya secara profesional.

"Kalau dengan honor segitu kerjanya masih tidak baik rasanya terlalu tega," katanya serta menambahkan pihaknya akan mengawasi kerja tenaga kesehatan haji dan memberikan sangki kepada mereka yang lalai atau tidak menjalankan tugas dengan baik.

Kementerian Kesehatan, kata dia, sudah memulai proses perekrutan tenaga kesehatan haji yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, apoteker dan tenaga farmasi, serta perawat pada bulan Maret 2010. "Bulan Maret-April pendaftaran 'online' dibuka, yang mendaftar 35 ribu tapi yang menyampaikan berkas 22 ribu dan yang lolos verifikasi 11 ribu," katanya.

Kementerian Kesehatan, kata dia, selanjutnya akan menyeleksi 11 ribu calon yang sudah lolos verifikasi untuk menentukan sekitar 1.800 tenaga kesehatan yang dinilai memenuhi kriteria yang dikehendaki pemerintah. "Yakni mereka yang profesional dan mampu melakukan pelayanan kesehatan yang diperlukan jemaah," katanya.

Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan, kata dia, akan ditugaskan memberikan pelayanan pada kelompok terbang sedangkan 300 lainnya pada fasilitas kesehatan yang disediakan di Bandara Jeddah, Kota Mekkah dan Kota Madinah. "Di Mekah dan Madinah ada fasilitas setara rumah sakit dengan bangunan dan alat kesehatan yang memadai," katanya.

Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Mekah, kata dia, berupa gedung sembilan lantai dengan fasilitas rawat inap berkapasitas 300 tempat tidur, ruang perawatan intensif, dan penginapan petugas kesehatan.

Serta dilengkapi dengan peralatan kesehatan lengkap, termasuk peralatan operasi dan alat pacu jantung. Fasilitas serupa di Madinah, kata dia, memiliki kapasitas sekitar 50 tempat tidur dengan ruang perawatan, ruang rawat inap dan peralatan kesehatan memadai.

Bulan ini, ia menjelaskan, pemerintah akan memberangkatkan tim ke Arab Saudi untuk menyiapkan gedung dan peralatan pendukung pelayanan kesehatan di BPHI yang ada di Mekkah dan Madinah.

"Karena sudah hampir setahun tidak dipakai, harus disiapkan dulu semua untuk memastikan semua bisa berfungsi ketika kegiatan pelayanan dimulai," katanya.

Tahun ini pemerintah akan memberangkatkan sekitar 211 ribu orang yang akan menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi. Pemberangkatan jemaah dijadwalkan mulai 14 Oktober 2010.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement