Senin 30 Jan 2023 23:23 WIB

Pameran Komite Hijaz Lesbumi dan LTN akan Meriahkan Harlah Satu Abad NU

Pameran Komite Hijaz digelar untuk memperkuat kesejarahan NU

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Lesbumi NU. Pameran Komite Hijaz yang digelar Lesbumi dan LTN NU untuk memperkuat kesejarahan NU
Foto: Dok Istimewa
Lesbumi NU. Pameran Komite Hijaz yang digelar Lesbumi dan LTN NU untuk memperkuat kesejarahan NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) PBNU akan menggelar Pameran Komite Hijaz dalam rangka memperingati Harlah Satu Abad NU. 

Kegiatan ini akan digelar di dua tempat secara bersamaan, yaitu Hotel Shangri-La Surabaya dan Pendopo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada 5-6 Februari 2023. 

Baca Juga

Ketua Lesbumi PBNU, KH Jadul Maula, menjelaskan pameran ini dilakukan memperkuat kesejarahan NU sekaligus membuka jalan khidmah NU di abad keduanya. 

"Dalam rangka peringatan Satu Abad NU ini, pameran foto dan dokumen Komite Hijaz bisa menjadi penanda dan tonggak historisnya," ujar Kiai Jadul pada Ahad (29/1/2023). 

Menurut Kiai Jadul, pameran Komite Hijaz ini merupakan salah satu upaya untuk menguatkan kembali ikatan dan dasar historis, sekaligus ungkapan syukur dan penghargaan kepada para ulama muassis Jam'iyyah NU atas khidmah mereka bagi agama, bangsa, dan dunia. 

Lebih jauh, Kiai Jadul juga menyampaikan bahwa Pameran Komite Hijaz dapat memberikan pengetahuan dan inspirasi untuk perjuangan NU di abad kedua dan seterusnya. 

"Bagi generasi sekarang, yang jauh dari generasi para muassis (pendiri), pameran ini juga bisa menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi pengembangan khidmah ke-NU-an di abad mendatang," ucapnya. 

Sebab, lanjut dia, Komite Hijaz merupakan pintu pembuka gerakan NU di awal pendiriannya sehingga sangat erat hubungan keduanya. 

"Bisa disebut Komite Hijaz ini merupakan program internasional-unggulan pertama Jam'iyyah NU, bahkan sekaligus menjadi "trigger" pendirian Jam'iyyah NU itu sendiri," kata Kiai Jadul. 

Kiai Jadul menjelaskan bahwa di dalam dokumen terbitan SNO  1928, diceritakan ketika para ulama, kiai pesantren, bermaksud mengirimkan sendiri delegasi ke Makkah mengikuti Kongres Dunia Islam pada 1926, disadari perlunya suatu organisasi resmi sebagai pengirim utusan yang akan menjadi payung hukum/dasar legalitas utusan. 

"Yang kemudian disebut Komite Hijaz itu. Jadi sangat historis," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak, Yogyakarta itu. 

Pameran Komite Hijaz ini akan dibuka secara langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada Ahad (5/2/2023). "Pameran ini insya Allah akan dibuka langsung oleh Ketum PBNU dan akan memberikan pidato atau sambutan pembukaan Prof Dr KH Said Aqil Siroj (dalam konfirmasi)," katanya. 

Kiai Jadul berharap, ke depannya pameran ini juga diselenggarakan keliling di beberapa kota. "Dan mudah-mudahan bisa diwujudkan pula rencana untuk membikin film-nya: Film Dokumenter Komite Hijaz," tutupnya.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement