Senin 10 Oct 2022 06:15 WIB

Ratusan Siswa Kembali Mengejar Prestasi di Kompetisi Sains Madrasah

Kompetisi Sains Madrasah dorong pelajar kembangkan bakat.a

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kompetisi Sains Madrasah (ilustrasi)
Foto: antara
Kompetisi Sains Madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Setelah melewati masa pandemi Covid-19, ratusan siswa madrasah dari berbagai provinsi di Indonesia akan kembali bersaing untuk meraih prestasi di bidang sains. Mereka akan berlomba dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada 10-14 Oktober 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sebelumnya, ratusan siswa madrasah ini telah berhasil menjadi juara dalam kompetensi di tingkat Kabupaten dan provinsi. Selanjutnya, mereka akan berlaga di tingkat nasional untuk bersaing dengan para siswa madrasah lainnya, baik di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts), dan Madrasah Aliyah (MA).

Baca Juga

KSM adalah ajang kompetisi sains paling bergengsi di lingkungan Madrasah. Kompetisi ini mulai diselenggarakan sejak 2012 lalu dengan mengikutsertakan peserta dari Mts dan MA dari seluruh Indonesia. Kemudian pada 2013, siswa madrasah ibtidaiyah (MI) mulai diikutsertakan.

Setelah munculnya pandemi Covid-19, KSM sempat digelar secara daring dari rumah atau madrasah masing-masing peserta pada 9-11 November 2020. Pada tahun berikutnya, KSM kemudian dilaksanakan secara semi daring, yang pelaksanaannya dipusatkan di masing-masing tempat yang telah ditentukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama pada 24-25 Oktober 2021.

Setelah pandemi mulai mereda, akhirnya tahun ini para siswa madrasah bisa kembali berkompetesi secara tatap muka di Jakarta. KSM kali ini mengambil tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri” tahun ini. Pembukaan akan dilakukan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Asrama Haji Pondok Gede pada Senin (10/10/2022).

Menteri Agama yang biasa dipanggil Gus Yaqut ini mengaku senang pihaknya dapat kembali menyelenggarakan acara KSM setelah dua tahun terpaksa dilakukan dengan cara daring. Menurut dia, event seperti ini penting untuk menciptakan iklim kompetisi yang kuat di kalangan madrasah.

"Anak-anak madrasah saat ini jauh berkembang. Mereka tumbuh di zaman yang berbeda, dalam suasana revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Kita harus memberikan mereka bekal agar siap menghadapi segala tantangan," ujar Gus Yaqut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani menjelaskan, pemerintah memiliki beban untuk menjawab tantangan masyarakat muslim, agar menciptakan sekolah berciri agama yang memiliki kapasitas dalam bidang sains.

Acara yang seperti ini, menurut Ali Ramdhani, digelar dalam rangka menenamkan kesadaran dan kecintaan pada sains yang sudah didalami. "Hal ini mutlak seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Kita ingin siswa madrasah terlatih pada daya kritis, kreatif, dan inovatifnya," ucap Ali Ramdhani. 

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah KSKK Madrasah, Moh Isom mengatakan, desain acara ini mencakup dua aspek, yaitu sains dan keagamaan atau humaniora.

Siswa madrasah, kata Isom, tak mungkin melepas identitasnya sebagai pelajar yang menimba ilmu dalam kurikulum berciri khas Islam. Karena itu, dalam ajang ini para siswa juga akan berkomperesi dalam ilmu keagamaan.

"Maka secara umum, mata lomba akan terbagi dalam tiga grup besar, yaitu Sains dan Pengembangan Teknologi (MST), Ilmu Sosial dan Humaniora (ISH), dan Ilmu Keagamaan," kata Isom.

Pada event empat hari tersebut, sebanyak 446 siswa dari seluruh provinsi di Indonesia akan beradu hebat dalam 10 mata lomba, di antaranya Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, IPS Terpadu Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi, dan lain-lain.

Selain kompetisi sains, di tempat yang sama juga digelar Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) dan Science Expo Madrasah, yang mempresentasikan dan menggelar pameran hasil riset siswa madrasah se Indonesia dalam bidang sains, sosial dan ilmu Keagamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement