Rabu 08 Dec 2021 13:10 WIB

Gencarkan Revitalisasi, Kemenag Terus Genjot Layanan KUA

Fokus program revitalisasi adalah ciptakan KUA yang prima, kredibel dan moderat

KUA Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah satu di antara enam KUA yang menjadi lokasi pencanangan revitalisasi KUA pada 2021. Di KUA ini, sejumlah peningkatan terasa amat signifikan dibanding sebelumnya.
Foto: Kementerian Agama
KUA Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah satu di antara enam KUA yang menjadi lokasi pencanangan revitalisasi KUA pada 2021. Di KUA ini, sejumlah peningkatan terasa amat signifikan dibanding sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Peralihan teknologi digital kian terasa dalam berbagai layanan publik. Hampir semua produk layanan mulai saling terintegrasi di ranah maya, tidak terkecuali layanan di Kantor Urusan Agama (KUA).

Salah satu fokus utama dari program Revitalisasi KUA milik Kementerian Agama (Kemenag) yang mulai dicanangkan tahun 2021 ini adalah peningkatan pelayanan publik keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat, serta ramah terhadap perkembangan teknologi.

Kemenag memulai revitalisasi yang masuk program prioritas ini dengan menetapkan 106 KUA. Hingga tahun 2024, secara bertahap akan ada penambahan seribu KUA yang direvitalisasi setiap tahun.

Sejumlah peningkatan menunjang pelayanan yang prima, kredibel, dan moderat terus dilakukan Kemenag seperti pembaruan infrastruktur, kelengkapan fasilitas, hingga peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia.

KUA Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah satu di antara enam KUA yang menjadi lokasi pencanangan revitalisasi KUA pada 2021. Di KUA ini, sejumlah peningkatan terasa amat signifikan dibandingkan sebelumnya. 

Sedangkan yang paling kentara perubahannya adalah bangunannya yang megah meski tidak berdiri di atas lahan yang luas. Lokasinya yang strategis, juga tata letak serta pengaturan posisi yang telah diperhitungkan dengan matang, memudahkan masyarakat untuk mengakses kantor layanan publik milik Kemenag ini.

Seperti KUA yang direvitalisasi pada umumnya, KUA Sewon juga memiliki halaman luas yang seluruhnya telah dipasang paving block. Masyarakat yang datang dengan membawa kendaraan pribadi tidak perlu khawatir dan kebingungan mencari tempat parkir. Tempatnya tersedia untuk menampung banyak kendaraan. 

Khusus parkir kendaraan roda dua, lokasinya representatif dan tidak basah ketika diguyur hujan karena dipasang kanopi. Dari tempat parkir hingga masuk ke dalam KUA aksesnya mudah. Di bagian depan pintu berbahan kaca tebal, masyarakat dapat melihat informasi bahwa KUA masih ‘buka’ atau sudah ‘tutup’.

Berlanjut ke interior bangunan, masyarakat yang baru datang ke KUA tidak lagi bingung saat hendak menanyakan kebutuhannya. Saat membuka pintu KUA, mereka langsung terhubung ke Front Office (FO) lengkap dengan layar monitor besar dan dua petugas yang siap melayani dengan sapaan ramah yang khas. Di FO ini, terpampang jelas nama KUA dengan background hijau cerah menyala, ciri khas KUA yang direvitalisasi. Di KUA Sewon juga tersedia mesin nomor antrean dan display informasi yang menampilkan pemanggilan berdasarkan nomor antrean. 

Hadirnya FO dan petugas layanan ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan layanan. Selain hadirnya FO, KUA yang direvitalisasi juga menyediakan ruang tunggu dengan sofa yang nyaman ketika tengah menunggu giliran. KUA berlantai dua ini memiliki ruang literasi, penuh dengan buku-buku motivasi yang disusun dengan rapi, berada tepat di dekat ruang tunggu. 

Di samping bangunan ini juga tersedia tempat ibadah yang di sebelahnya terdapat kamar mandi lengkap dengan wastafel di dalamnya.

KUA yang selesai dibangun pada 23 Januari 2021 dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini dilengkapi dengan ruang konsultasi, ruang ibu menyusui, hingga balai nikah dan manasik haji. Ketiga ruang privat ini mudah dijangkau.

Masyarakat tidak perlu takut ranah pribadinya akan terdengar banyak orang, sebab ruang konsultasi dan ruang ibu menyusui ini representatif dan nyaman, serta dibangun dengan memperhatikan ranah privasi masyarakat.

Di ruang konsultasi ini pula, masyarakat bisa berkonsultasi dalam banyak hal secara bebas dan tenang tanpa perlu takut pengunjung lain mendengar, misalnya seputar bimbingan pernikahan, keluarga sakinah, hukum Islam, dan moderasi beragama.

Balai nikah dan manasik haji bisa menampung kapasitas hingga 30 orang. Ruangan ini pada umumnya bisa ditemui di setiap KUA yang dibangun menggunakan SBSN yang jumlahnya telah mencapai 900 gedung. 

Balai nikah dan manasik haji dibangun dengan mengutamakan kenyamanan masyarakat, di dalam ruangannya telah tersedia mesin pendingin (AC), proyektor, papan putih, hingga kursi yang cukup untuk 30 orang lebih. KUA Sewon juga ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal ini tampak dari jalur khusus disabilitas yang berada di samping gedung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement