Ahad 17 Sep 2017 22:00 WIB

Baznas Terjunkan BTB Atasi Kekeringan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Direktur BAZNAS M Arifin Purwakananta
Foto: Republika/Prayogi
Direktur BAZNAS M Arifin Purwakananta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerjunkan unit Baznas Tanggap Bencana (BTB) untuk mengatasi kekeringan di sejumlah daerah. Mengingat siklus bencana yang terjadi, Baznas tetap memantau kondisi ke depan.

Direktur Baznas Arifin Purwakananta menjelaskan, pemerintah memprediksi hingga Oktober 2017 ini sebagian wilayah Indonesia akan dilanda kekeringan. Karena itu, Baznas melalui unit Baznas Tanggap Bencana (BTB) turun di sejumlah titik untuk memberi bantuan air, utamanya air untuk kebutuhan rumah tangga. Sejauh ini, bantuan air disalurkan di Jawa dan Nusa Tenggara. Baznas di daerah juga menerjunkan unit yang sama.

Baznas Tanggap Bencana sendiri merupakan satu unit yang menangani bencana dan iklim. ''Ini selaras juga dengan salah satu poin dari 17 Tujuan Pembangunan Berekelanjutan (SDGs) soal dampak perubahan iklim,'' kata Arifin, Ahad (17/9).

Baznas pusat mengalokasikan 10 persen dari zakat untuk penanggulangan bencana seperti ini. Untuk tahun ini, besaran alokasi kebencanaan sekitar Rp 20 miliar. Karena Baznas daerah juga melakukan yang sama, agregat dana bantuan kebencanaan ini lebih besar. Selain itu, ada juga dana infak khusus kebencanaan yang memang digunakan untuk penangangan bencana seperti ini.

'Alokasi spesifik untuk bantuan air sendiri belum dihitung karena bantuan sedang berlangsung. Tali alokasi untuk kebencanaan sebesar 10 persen dari dana yang terkumpul,'' tutur Arifin.

Pasca-Oktober, Baznas masih akan terus memantau kondisi sebab bencana sendiri adalah siklus. Setelah kekeringan masuk ke musim hujan ada ancaman bencana lain di sana. "Jadi kami akan terus melihat perkembangannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement