Kamis 03 Aug 2017 13:08 WIB

BAZNAS Gelar Pelatihan Menjadi Guru Tangguh dan Profesional

Suasana pelatihan guru yang digelar BAZNAS di Sekolah Ar-Royan, Buanajaya, Bogor.
Foto: Dok BAZNAS
Suasana pelatihan guru yang digelar BAZNAS di Sekolah Ar-Royan, Buanajaya, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- “Digugu Lan Ditiru”. Akronim guru dari bahasa Jawa yang berarti orang yang dipercaya dan diikuti. Guru memiliki pekerjaan berat. Selain mengajar, guru juga mendidik muridnya untuk menjadi murid yang berkarakter. Memahami nilai-nilai moral, kejujuran dan kesopanan.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui bidang pendidikan berkomitmen untuk dapat membantu meningkatkan taraf pendidikan yang lebih baik.Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 yaitu memperoleh pendidikan yang berkualitas mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif salah satu komponennya adalah peningkatan kualitas guru.

Terkait hal tersebut, BAZNAS menggelar pelatihan guru di SMP Ar Royan Buanajaya, Bogor, Jawa Barat Rabu  (2/8). Pelatihan tersebut diikuti  oleh 40 guru dari beberapa sekolah di Buanajaya.

Siaran pers BAZNAS yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/8) menyebutkan, pelatihan guru bertajuk “Menjadi Guru Tangguh dan Profesional” dihadiri oleh perwakilan BAZNAS Pusat, Ketua BAZNAS Kabupaten Bogor, Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, dan  pengurus SMP Ar Royan.

Nara sumber GM Republika Penerbit Syahruddin El Fikri memaparkan pentingnya guru untuk meningkatkan literasinya. “Guru didorong memiliki kecakapan dalam menulis,” ujar Syahruddin.

Ia menghimpun alasan para guru peserta pelatihan setelah ditanya perihal alasan susah menulis. Malas, tidak ada inspirasi, terbatasnya waktu menjadi alasan guru tidak gemar menulis. “Menulislah apa yang Anda lihat, dengar atau yang Anda sukai,” pesan Syahruddin.

Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS Sri Nurhidayah dengan penuh semangat memberikan motivasi kepada peserta pelatihan. “Guru harus mulai waspada dengan perkembangan zaman dan teknologi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap karakter murid,” ujarmya.

Ia menambahkan, guru harus mewaspadai pergaulan murid-muridnya di sekolah. Guru harus senantiasa ikhlas mengabdi dan mendidik muridnya. “Kita rangkul murid kita, menjadi sahabat, sekaligus orang tua,” tutur Sri.

Sri juga menambahkan bahwa menjadi guru perlu melakukan akselerasi. “Penting bagi guru untuk mengupdate curriculum vitae untuk mengetahui perkembangan diri kita selaku guru,”  tambah Sri.

Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hj. Hasanah SPd mengapresiasi kegiatan pelatihan guru. “Semoga pelatihan guru bermanfaat bagi peserta dan dapat diadakan pelatihan guru secara berkala,” tukas Hasanah.

 

Pada kesempayan yang sama, Ketua BAZNAS Kabupaten Bogor KH Lesmana memberikan sambutan dalam mendukung program literasi. Sebagai wujud dukungan, BAZNAS Kabupaten Bogor memberikan bantuan Rp 10 juta  untuk perpustakaan sekolah.

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi pekerjaan panjang pemerintah. Salah satunya di Buanajaya menjadi salah satu titik BAZNAS untuk peningkatan kualitas pendidikan.

“Alhamdulillah, BAZNAS Pusat telah menyalurkan dana zakat sebesar 71 juta rupiah dan pelatihan guru di SMP Ar Rayan, Buanajaya”, ujar  Direktur Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang.

Buanajaya merupakan daerah perbatasan di ujung Timur Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan Cianjur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement