REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpikat ajaran Islam yang menghormati semua ajaran agama dan budaya, sekitar 500 ekspatriat di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), memutuskan memeluk Islam. Berislamnya ratusan ekspatriat itu terjadi selama empat bulan pertama tahun ini.
"Hebatnya, beberapa dari mereka memutuskan untuk mualaf setelah mendengar suara merdu azan serta perlakuan baik yang mereka terima dari umat Islam di sini, di UAE," ujar Kepala Departemen Bimbingan Bagian Kemajuan Rohani dan Keagamaan UAE Yusra Al-Gaood seperti dilansir onislam.net, belum lama ini.
Ia mengatakan, ribuan orang, sebagian besar non-Muslim, berbondong-bondong datang ke Mohammed Bin Rashid Islamic Culture Centre di Al Barsha dan Zayed Bin Mohammed Family Gathering di Al Khawaneej-1 untuk mendengarkan ceramah tentang Islam.
Huda Al-Kaabi, kepala seksi yang mengurusi mualaf di departemen tersebut mengatakan, kampanye tahunan bertema ''Jika Anda Tahu Dia, Anda akan Cinta Dia'' telah mencerahkan banyak orang sehingga mereka memutuskan untuk menjadi Muslim.
Al-Kaabi juga memuji upaya para pendakwah yang berjasa besar dalam memperkenalkan ajaran Islam yang sebenarnya. ''Melalui ceramah mereka, para mualaf tahu betapa toleran dan damainya Islam. Mereka yakin hal itu akan menjamin kebahagiaan dalam kehidupan di dunia dan akhirat," katanya.
Banyak pula non-Muslim yang merasa tercerahkan setelah mendengar kisah Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang tersentuh oleh ajaran Islam yang penuh belas kasih, menghormati semua budaya dan agama, dan dinilai paling sesuai dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Menurut Al-Gaood, setelah menjadi Muslim, banyak mualaf yang belajar Islam dari teman-teman mereka. Sementara beberapa lainnya mendalami agama ini dengan membaca buku-buku tentang Islam, atau mengunjungi pusat-pusat Islam di sini.
"Departemen ini, misalnya, menyediakan hampir semua fasilitas yang diperlukan untuk membantu mereka yang baru memeluk Islam. Kami berusaha menjawab dan menjelaskan semua pertanyaan mereka tentang ajaran agama baru mereka.''
Seperti dilansir Khaleej Times, departemen yang dipimpin Al-Gaood menyediakan beragam sarana untuk mempelajari Islam seperti CD, kaset, dan buku-buku Islam dalam berbagai bahasa. Sebuah ''kursus'' keislaman untuk para mualaf juga diberikan dengan cara yang mudah, menarik, dan persuasif.
"Setelah itu, sebuah sertifikat akan diterbitkan sebagai bukti resmi bahwa yang bersangkutan telah menjadi Muslim,'' tutur Al-Gaood.
Apa yang terjadi pada kuartal pertama 2015 ini bukanlah gelombang pertama berislamnya para ekspatriat di UAE. Sebelumnya, lebih dari 2.115 orang, sebagian besar ekspatriat, bersyahadat pada 2013. Jumlah ini meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan angka sebanyak 1.907 mualaf. Angka itu pun merupakan peningkatan dibanding 2011. Pada tahun itu, hanya 1.380 orang yang dilaporkan masuk Islam di Dubai dan wilayah lainnya di UAE. Sedangkan, pada 2010, sebanyak 1.500 orang menyatakan diri menjadi Muslim, dan 1.059 orang pada 2009.