REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Keinginan mulia Dedi Setiawan untuk memeluk Islam akhirnya terwujud. Pria kelahiran Tanjung Karang 06 Februari 1970 ini mengaku telah lama tertarik pada Islam. Hal ini disebabkan karena Islam adalah agama yang mengajarkan kebenaran.
Menurutnya, kebenaran Islam tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya saat berpuasa di bulan suci ramadhan. Puasa bukan menjadikan seseorang jatuh sakit, tapi sebaliknya menurut Dedi justru puasa menjadi salah satu cara agar tetap sehat.
Orang yang berpuasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena menjalankan diet sehat yang seimbang di antara waktu puasa, maka orang yang berpuasa akan mendapatkan kekebalan tubuh.
“Kita makan tiga kali sehari. Memakan lemak, makanan yang mengandung kolesterol, dan zat-zat berbahaya seperti penyedap makanan dan lainnya. Ini tentu tidak baik bagi kesehatan," paparnya seperti dilansir annaba-center.com, Rabu (13/7).
Dedi menjelaskan, dengan berpuasa tubuh kita secara alami melepaskan racun dan mengurangi timbunan lemak jahat yang tidak baik bagi tubuh. "Sebab itulah puasa menjadi cermin akan kebenaran sebuah agama, khususnya Islam karena agama mengajarkan sesuatau yang benar dan baik bagi penganutnya.”, terang Dedi
Sebagai seorang Katholik yang kini memeluk Islam, Dedi begitu kritis akan ajaran yang ada pada Katholik dan membandingkannya dengan Islam hingga akhirnya ia memantapkan diri untuk memeluk Islam karena ia menganggap Islam-lah agama yang benar.
Tanpa menunggu waktu lama, setelah mendengarkan penjelasan lebih lanjut mengenai Islam yang disampaikan oleh pimpinan Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Annaba Center Indonesia, KH. Syamsul Arifin Nababan, Dedi kemudian mengucapkan kalimat syahadat.
Pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini merasa lega akhirnya bisa bersyahadat dihadapan Kiai Nababan. Usai pensyahadat tersebut, Kiai Nababan menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim, kini Dedi memikul tanggung jawab untuk melaksanakan yang ada pada rukun Islam dan wajib beriman kepada yang ada pada ruku iman.
“Pak Dedi, setelah mengucapkan kalimat syahadat, pak Dedi berkewajiban untuk mengerjakan yang ada pada rukun Islam. Sholat wajib lima kali sehari semalam, mengerjakan puasa di bulan suci ramadhan, membayar zakat karena dalam rezeki yang diberikan oleh Allah terdapat hak orang-orang yang tidak mampu, dan kalau ada kelapangan rizki serta memiliki kemampuan, pak Dedi wajib pergi haji sekali seumur hidup.”, ucap Kiai Nababan.