Kamis 25 Jun 2015 20:19 WIB

Merasa Islam Damai, Satu Keluarga Jadi Mualaf

Pembacaan syahadat oleh calon mualaf (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pembacaan syahadat oleh calon mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satu keluarga di Kota Depok, Jawa Barat  memutuskan menjadi mualaf karena dengan memeluk Islam hati mereka merasa tenteram dan damai.

Satu keluarga tersebut terdiri dari Edward Mayer Napitupulu (34 tahun), Ika Sri Wahyuni (30) dan Anggiat Lamganda Hasonangan Napitupulu (8) mereka mengucapkan dua kalimat syahadat di Gedung Majelis Ulama Kota Depok, Kamis (25/6).

Sekretaris MUI Kota Depok, Khairullah Akhiari membenarkan masuknya Islam keluarga tersebut. "Iya tadi memang keluarga tersebut memutuskan untuk menjadi mualaf dan menyampaikan beberapa alasan kenapa memeluk Islam," katanya.

Menurut dia alasannya adalah karena selama ini merasa tidak tentram dan mereka tidak pernah beribadah sesuai agamanya terdahulu. "Mereka justru tentram di saat bulan Ramadhan," jelasnya.

Ia mengatakan proses masuknya Islam keluarga ini memang cukup lama dan mereka mencari dan bertanya-tanya terlebih dahulu serta mempelajarinya.

Edward Mayer Napitupulu mengatakan alasan memeluk agama Islam karena hatinya merasa tentram. Apalagi saat mendengarkan suara adzan.

"Apalagi pada bulan puasa ini saya merasa tenang," katanya.

Ketika membaca dua kalimat syahadat Edward tak kuasa menahan tangis. Hal yang sama juga terjadi pada Ika Sri Wahyuni. Mereka sesekali menyeka air mata ketika mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Saya tidak tahu kenapa setiap bulan puasa kami merasa ada ketenangan," kata Sri.

Sri mengatakan tidak ada masalah dengan keluarganya terkait kepindahan agamanya. Namun, dari pihak suami saya belum tahu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement