Rabu 19 Nov 2014 14:30 WIB

Alasan Baznas Susun Pedoman Pembinaan Mualaf Nasional

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto: onislam.net
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyusun pedoman nasional bagi mualaf dan pembinanya. Penyusunan pedoman ini dibahas dalam Focus group Discussion (FGD) dengan tema menuju integrasi standar pengelolaan mualaf Indonesia.

Ketua Umum BAZNAS, Didin Hafidhuddin mengatakan muallaf Indonesia perlu mendapat perhatian dan pembinaan. Seperti pengetahuan agama, pengetahuan etos kerja dan usaha serta cara membangun ukhuwah islamiyah.  Namun, pembinaan dan perhatian yang diberikan jangan sampai membuat mualaf menjadi tidak mandiri. Untuk itu, perlu disusun pedoman secara nasional. Baik dalam bentuk kurikulum maupun silabus.

"Menurut data dari kemenag bahwa jumlah mualaf 2013 lebih dari 1000 orang dari berbagai daerah. Saya yakin lebih banyak. Yang menjadi persoalan mereka perlu mendapatkan perhatian. Jadi harus ada pedoman nasional bagi mulaf dan pembinanya," ujar Didin Hafidhuddin kepada ROL, Rabu (19/11).

Ia menjelaskan, dalam FGD ini BAZNAS mengumpulkan 30 orang pembina muallaf untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah pembinaan muallaf secara nasional.  BAZNAS akan memfasilitasi dalam hal kekurangan dana untuk pembinaan dengan memanfaatkan dana dari para muzaki seperti untuk kebutuhan sekolah, dan membangun usaha. Kerjasama ini dibangun antara BAZNAS daerah, pusat dan Kementerian Agama.

Ia berharap, dengan adanya pedoman pembinaan mualaf secara nasional ini maka dana yang disalurkan BAZNAS memiliki arti dan mencapat tujuan maksimal yaitu menjadi muslim mandiri yang kuat. "Dana BAZNAS untuk muallaf sebesar 1/8 dari dana yang terkumpul. Kita harapkan dana tersebut punya arti dalam pembinanan mualaf tersebut. Insya Allah dalam waktu dekat pedomannya akan diselesiakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement