Jumat 06 Mar 2015 15:01 WIB

GMB Bukan Pabrik Pembuatan Mukena

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Menggunakan mukena bersih (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menggunakan mukena bersih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Ketua Geraka Mukena Bersih (GMB), Gita Saraswati,  GMB bukanlah laundry house atau pabrik pembuatan mukena. Konsep dari GMB yakni relawan memelihara mukena agar tetap bersih selama satu tahun.

"Jadi kebersihan mukena menjadi tanggung jawab relawan dengan mencucinya sendiri. Relawan yang mendaftar di GMB akan diberi paket empat mukena, satu poster, satu laundry bag dan surat pengantar," kata dia saat ditemui ROL, Jumat (6/3).

Nantinya, lanjut dia,  relawan akan meletakan dua mukena di masjid atau mushola yang sering ia lewati. Sedangkan duanya lagi disimpan sebagai pengganti ketika dua mukena tersebut dicuci.

Gita mengungkap inti dari gerakan ini adalah pusat pendidikan. Yakni bagaimana relawan mampu menjaga amanah sehingga dalam satu tahun mukena tetap bersih. Dengan kegiatan tersebut maka secara tidak sadar relawan akan memberi pelajaran kepada pengurus atau jamaah masjid lainnya untuk melakukan hal serupa dengan membersihkan mukena masjid yang lainnya.

"GMB didesain agar sifat amanah itu terjaga. Melalui hal-hal kecil saja. Makanya cuma dua mukena. Jadi ada mekanisme disitu," ujarnya.

Menurutnya, kebaikan susah dilakukan sendiri. Untuk itu perlu dilakukan secara bersama-sama sehingga terdapat kekuataan untuk menjaga kebaikan tersebut tetap terlaksana.

Ia sempat tidak menyangka jika usia GMB sudah hampir memasuki tahun ke delapan. Ia mengatakan, GMB akan selalu ada selama masjid dan mukena digunakan untuk pelaksanaan ibadah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement