Senin 22 Dec 2014 15:30 WIB

Ustaz Nababan: 20 Tahun lagi, Kanada Jadi Negara Islam

Rep: cr05/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim tidak lepas dari isu kristenisasi. Tetapi di dunia justru Islamisasi tampak tengah bangkit bahkan di beberara negara Barat sedang jaya-jayanya.

Hal itu disampaikan Kristolog Nasional Ustaz Syamsul Arifin Nababan dalam seminar Kristologi Jilid 2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (20/12). "Ini saya sampaikan berita agar berimbang saja. Kalau di Malaysia, Filipina, Indonesia ada kristenisasi. Di dunia, Islamisasi justru sedang jaya. Kristen juga tidak bisa besar kepala dulu," kata mantan pendeta itu.

Dalam kesempatannya, Pendiri Pesantren Mualaf Annaba Center ini menceritakan pengalamannya ketika diundang menjadi penceramah ke berbagai negara khususnya Barat tersebut. Bahkan, Ustaz juga sempat menyatakan, 20 tahun lagi, Kanada misalnya, bisa jadi negara Islam mengingat kondisi negaranya saat ini sudah dipenuhi deretan masjid yang berdiri nyaris di setiap jarak hitungan ratusan meter saja.  

Ditambahkannya, ia sempat menemukan gereja yang berarsitektur menyerupai Masjid dan tidak cukup terawat dengan baik. Ia sampai menduga, barangkali agar Muslim salah masuk. Di tempat wisata dunia seperti Niagara juga, tambah dia, ia dapat menemukan Islamic Centre.

"Coba apakah di Ancol ada ? Paling kita bisa menemukan Masjid saja," katanya.

Dalam pidatonya Ustaz juga secara tegas menyatakan, jangan khawatir, karena apabila kebenaran telah muncul, maka semua kebathilan hancur lebur. Era kebangkitan Islam secara besar-besaran menurutnya telah datang.

"Setelah hujatan sejak tragedi WTC Amerika, apakah Islam hancur di Barat? Tidak. Setiap hari di sana orang berbondong-bondong masuk Islam. Las Vegas sudah miliki banyak Masjid dan berapa gereja yang jadi diskotik. Sebaliknya gereja dan diskotik banyak jadi Masjid yang makmur," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement