REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT ke pada Nabi Mu hammad SAW. Alquran memiliki beragam keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab suci yang lain nya. Alquran adalah kitab yang paling mudah untuk dihafalkan, sebagaimana janji Allah SWT.
Keistimewaan Alquran tak mungkin luput dari orang-orang Muslim untuk terus mengamal kan perintah-perintah yang ter kandung di dalamnya. Kehidupan manusia sejak pertama kali lahir ke dunia hingga kematian menjemput tak akan lepas dari kabar yang sudah termaktub dalam Alquran.
"Alquran sudah jauh-jauh ha ri menceritakan kehidupan ma nu sia sejak masih di dalam kandungan hingga malaikat penca but nyawa datang menyapa. Al quran juga sudah mengabarkan kelompok manusia mana yang akan masuk surga dan mana yang masuk neraka," kata Ustaz Adi Hidayat saat mengisi kajian bu lanan bertema "Hari Alquran" di Masjid Istiqlal, Jakarta, belum lama ini.
Alquran dari surah al-Fatihah hingga surah an-Naas, saat diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW bukanlah bacaan biasa. Allah SWT ingin manusia mengambil hidayah dari setiap kandungan di dalam Al quran. Alquran dari surat perta ma hingga terakhir adalah pedo man hidup manusia.
Tempat di mana Alquran diturunkan adalah bukti Alquran me rupakan pedoman bagi umat ma nusia. Hal itu terlihat bagaimana Alquran diturunkan di tengah kelompok/kaum yang tertinggal, kaum yang bodoh, kemudian Alquran meninggikan derajatnya.
"Alquran turun di tengah kaum yang bodoh, kaum yang sangat tinggi tingkat kriminalitasnya. Kemudian Allah SWT turunkan Alquran di tengah kaum tersebut. Alquran turun mengubah peradaban manusia pada saat itu. Bagaimana Persia ditaklukkan, Romawi dikalahkan, Islam maju menyebar hingga datang ke nu santara," katanya.
Ternyata kuncinya sebagai mana diajarkan oleh Ra su lullah SAW adalah membaca Alquran, memahami, dan kemudian meng atualisasikan perintah yang ter kandung di dalamnya dari surah al-Fatihah hingga surah an-Naas.
Alquran sudah mengabarkan ke pada manusia untuk merawat kan dungan. Alquran mengabar kan kepada manusia cara menyu sui yang baik dan berbagi tugas antara suami-istri. Alquran me nga barkan kepada manusia cara mendidikan keturunannya agar dekat dengan Allah SWT, patuh terhadap orang tua, dan tidak pernah lewat shalat lima waktu.
Alquran mengabarkan kepada manusia cara bergaul dengan ma nu sia yang lainnya. Jangan sam pai pergaulan itu mengeluarkannya dari takwa kepada Allah SWT. Alquran mengabarkan ke pada manusia untuk berpasangpasangan dengan cara menikah. Alquran juga mengabarkan ma nu sia cara mencari rezeki yang baik dan halal.
Alquran juga mengabarkan perihal kehidupan di akhirat. Di hadapan ribuan jamaah yang hadir, Ustaz Adi Hidayat meng ungkapkan bahwa kelompok an biya (para nabi), orang-orang syu hada, dan orang-orang ber iman akan menempati tingkatan surga yang paling tinggi.
"Anda ikuti amalan nabi, An da akan bersama nabi di surga, ting galnya di taman surga, Anda bisa melihat Allah SWT tanpa hijab. Surga itu luasnya seluas bumi dan langit. Adapula surga kelas paling bawah. Yang perlu kita khawatirkan adalah ada orang-orang yang masuk surga tanpa hisab, ada orang-orang yang masuk neraka tanpa hisab," katanya.
Dengan penuh semangat, Us taz Adi menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki sedi kit amat kebajikan dan lebih be rat amal buruknya, ia akan ma suk neraka, bahkan bisa masuk ne raka tanpa hisab. Neraka pa ling tinggi dikhususkan untuk orang-orang munafik dan orangorang kafir. "Ingat baik-baik, orang-orang munafik yang mengingkari ayat-ayat Allah dan suka mengolok-olok orang lain yang ingin berubah menjadi baik, di sebut munafik oleh Alquran, dan balasannya adalah neraka Jaha nam bersama orang-orang kafir," katanya.
Sementara neraka yang paling ringan diperuntukan mereka yang malas beribadah, mencerca orang muda, suka mengejek orang muda yang gemar ibadah, tetapi dirinya sendiri tidak ada ibadah kecuali sedikit saja. "Orang-orang seperti ini akan me nempati neraka paling ri ngan," katanya.
Mengutip ayat Alquran, Ustaz Adi menjelaskan, neraka paling ringan itu adalah apabila seseorang dicelupkan ke dalamnya, akan meleleh kulit hingga ubunubunnya. Disebutkan kulit, kare na kulit adalah bagian perasa pa ling peka. "Orang ini akan dimasukkan ke dalam api neraka, ke mu dian diangkat, kemudian di masukkan lagi, begitu seterusnya. Satu hari di akhirat sama dengan 1.000 tahun di dunia," katanya mengingatkan.
Selain surga dan neraka, kata Ustaz Adi, ada pula kelompok orang yang tidak ingin melihat orang-orang di neraka. Mereka sangat gembira melihat orangorang di surga. Kelompok ini ber ada di tempat yang paling tinggi, atau dikenal "Al-'Araf", sebagaimana salah satu nama surat di dalam Alquran.
Di akhir ceramahnya, Ustaz Adi mengajak umat Islam membumikan Alquran. Sebab Al quran akan menjadi pendamping manusia kelak di akhirat. Bah kan, banyaknya hafalan seseorang akan menjadi tabungan un tuk meningkatkan derajatnya di hadapan Allah SWT di akhirat kelak.