Jumat 23 Mar 2018 13:11 WIB

500 Ulama akan Hadiri Multaqa Ulama Nusantara

kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan menjalin kerjasama.

Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)
Foto: Republika
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG- Sebanyak 500 ulama pimpinan pesantren dan ormas Islam Banten akan menghadiri Multaqa Ulama Nusantara pada Ahad (25/3). Acara yang dihelat Majma Buhuts al-Islamiyah itu akan berlangsung di Pesantren Modern Al Mubarok, Kota Serang, Banten, asuhan KH Mahmudi MA yang juga merupakan Ketua MUI Serang. 

 

Sekjen Multaqa Ulama Nusantara KH Aly Abdil Barr mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan menjalin kerja sama antarulama dan umat menyikapi berbagai persoalan bangsa. Kegiatan ini juga diharapkan makin memperat tali persaudaraan sesama Muslim, ulama, umara (pemimpin negara), dan umat dalam menjaga NKRI.

“Multaqa ini untuk mempererat persatuan umat agar tidak terbelah ketika ada hajatan pemilihan kepemimpinan nasional," kata dia dalam keterangan persnya di Serang, Jumat (23/3).

 

Dia menjelaskan, pertemuan ini juga untuk memberikan masukan atau amanat agar umat Islam mendukung dan mendorong adanya pemimpin nasional yang benar-benar peduli kepada umat Islam, pesantren, dan madrasah. "Apalagi dia berasal dari kalangan santri," kata dia  

 

Kiai Aly menuturkan, berangkat dari multaqa yang bertema “Persatuan Umat dan Kepemimpinan Nasional untuk Kedaulatan Ekonomi”, penyelenggara menilai umat Islam membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam dalam bingkai NKRI. 

 

Harapan lain, kata dia, seluruh ulama dan santri di seluruh pelosok Tanah Air agar memilih seorang pemimpin dari kalangan santri yang mampu meningkatkan kualitas SDM umat dengan mengembangkan mutu dan kuantitas pendidikan Islam, melalui pesantren dan madrasah diniyah.

 

Sementara itu, KH Mahmudi berpendapat, dengan kualitas SDM umat dan santri yang mumpuni, akan dapat mewujudkan perbaikan ekonomi umat yang selama ini masih terpuruk.  "Masih banyak pesantren yang kurang mendapat perhatian," tutur dia.

 

Menurut Mahmudi, agar umat dapat memperoleh akses atas lapangan pekerjaan dan usaha mandiri melalui berbagai program-program nyata, pesantren harus mendapat perhatian yang sama dengan pendidikan umum lainnya. " Terlebih, pesantren adalah tempat bersemai dan tumbuhnya pendidikan karakter bangsa sejak dini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement