Sabtu 23 Dec 2017 05:30 WIB

Pedoman Gaya Hidup Sehat Muslim

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumbangsih ulama Islam abad pertengahan di bidang ilmu kedokteran mendapat pengakuan dari berbagai kalangan. Di era keemasannya, peradaban Islam telah melahirkan sederet dokter terkemuka yang telah meletakkan dasar-dasar kedokteran modern.

Tatkala abad kegelapan sedang melanda Barat, justru perkembangan ilmu kedokteran berpindah tangan dan mengalami perkembangan pesat di Timur Tengah. Perkembangan pesat ini tidak terlepas dari gerakan penerjemahan para tabib yang hidup semasa Yunani kuno, terutama saat Khalifah Al-Mamun memegang tampuk kepemimpinan Dinasti Abbasiyah. Para sarjana Muslim didorong untuk berlomba-lomba melakukan transformasi keilmuan dengan gerakan penerjemahan dalam bahasa Arab. Bahkan, guna memacu minat para ilmuwan tersebut sang khalifah pun rela memberikan bayaran tinggi.

Warisan tentang ilmu nutrisi sebagai bagian tak terlepaskan dari ilmu kedokteran Islam termasuk terapi melalui ilmu taghdziyah atau nutrisi. Para dokter Muslim melalui kitab atau risalah yang ditulisnya telah memperkenalkan gaya hidup sehat dengan tata cara dan rambu-rambu mengonsumsi makanan dan minuman.

Jika ditelusuri dalam literatur Islam klasik yang pernah membahas tentang ilmu kedokteran, uraian tentang nutrisi dikupas secara integral di pembahasan buku yang bersangkutan. Di dalam kitab Al-Qanun At-Thib, karya Ibnu Sina, misalnya, diuraikan secara singkat tentang makanan dan keistimewaan serta manfaatnya yang beragam bagi tubuh manusia.

Selain Al-Qanun At-Thib, juga terdapat sejumlah kitab serupa seperti yang pernah ditulis oleh Yahya Ibnu Masawaih yang bertajuk Al Hamiyyat atau kitab Al Asyrubat. Hunain bin Ishaq juga pernah menulis kitab di bidang sama dengan judul Tadbir Al Ashihha bi Al Matha'am wa Al-Masyrab.

Salah satu karya berharga tentang ilmu nutrisi adalah kitab yang dikarang oleh Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi bertajuk Manafi' Al Ughdziyah wa Daf'u Madlaruha . Sebuah usaha berharga dari sang maestro yang tersohor dengan julukan Ath-Thabib Al-Awal untuk mengungkap tentang manfaat dan risiko dari makanan atau minuman tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement