Ahad 17 Dec 2017 21:07 WIB

Ikadi Sarankan Televisi Punya Kurikulum Dakwah

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ceramah agama di televisi.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ceramah agama di televisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail menyarankan televisi mempunyai kurikulum dalam setiap program dakwah yang ditayangkan. Menurut dia, dengan adanya kurikulum dakwah tersebut masyarakat dapat memahami Islam secara utuh.

"Televisi nasional kalau bisa membuat kurikulum yang jelas sehingga oarang yang mendengarkan secara rutin akan memiliki pengetahuan tentang keislaman secara utuh," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (17/12).

 

Menurut dia, konten yang akan disampaikan dalam program dakwah sebaiknya sudah direncanakan sejak awal sehingga para penceramah juga dapat menyampaikan pemahaman keagamaan yang indah.

 

"Jadi saran Ikadi harus punya kurikulum sendiri. Jadi supaya teratur dan apa yang disampaikan utuh," ucapnya.

 

Ia menjelaskan selama ini, dakwah yang disampaikan di televisi tidak menayangkan ajaran Islam secara utuh. Padahal, dalam Islam ada berbagai macam dasar-dasar agama yang harus ditanamkan pada masyarakat, seperti ajaran tentang akhlak atau pun masalah akidah.

 

"Jadi bukan lagi masalah akhlak terus (yang disampaikan), sedangkan masalah akidah nggak diperhatikan, masalah ibadah nggak diperhatikan, masalah muamalat nggak diperhatikan. Ini kan tidak seimbang," kata Satori.

 

Tantangan Dakwah Dai di Tanah Air

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement