Jumat 01 Dec 2017 22:22 WIB

Hebatnya Rasulullah SAW di Mata Panglima TNI

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyamaikan sambutan dihadapan para umat Muslim pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Lapangan Medan Merdeka Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (1/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyamaikan sambutan dihadapan para umat Muslim pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Lapangan Medan Merdeka Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan, apabila kita benar-benar mencintai Rasulullah SAW, maka kita harus meneladaninya di mana dan kapan pun. Termasuk dalam hal peperangan.

"Rasulullah SAW selalu memberikan contoh tauladan kepada semua umatnya, dengan melakukan kasih sayang dan rahmat kepada sesama umat begitu pula terhadap musuh-musuhnya," ujar Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/12).

Gatot menambahkan, dalam peperangan pun, ada persyaratan-persyaratan. Syarat tersebut berupa anak-anak dan tidak boleh dibunuh, tidak boleh menyerang pasar, tidak boleh menyerang atau membunuh bagi yang berada di kuil-kuil atau di gereja-gereja.

"Bahkan tidak boleh membakar kuil, membakar gereja, ini yang diajarkan sehingga Islam semakin besar. Rasul mengatakan kita harus berbuat baik kepada tawanan bahkan memberi makanan yang sangat layak.  Itu hebatnya Rasulullah SAW," jelas Gatot.

Ia kemudian menyampaikan, semoga umat muslim di Indonesia menjadi umat-umat yang bisa meneladani apa yang sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan mencintainya. "Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW bahwa barang siapa yang mencintaiku kelak akan bersamaku di akhirat," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement