Rabu 20 Sep 2017 07:40 WIB

Optimalkan Penyuluh Agama, Bimas Islam Hadirkan E-PAI

 Muhammadiyah Amin
Foto: Dok BMH
Muhammadiyah Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam melakukan terobosan baru dalam mengotimalkan kinerja Penyuluh Agama Islam di masyarakat, khususnya para Penyuluh Non PNS. Salah satunya, Kemenang menghadirkan Aplikasi E-PAI yang dapat diunduh oleh 45-an ribu Penyuluh Non PNS seluruh Indonesia.

"Aplikasi ini Insya-Allah Senin, 25 September ke depan akan kami launching dan bisa diunduh oleh para Penyuluh Non PNS,” kata Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin di Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (19/09).

Amin berharap, aplikasi ini dapat digunakan baik oleh Kemenag Pusat, Wilayah, Kabupaten/kota maupun para penyuluh untuk berkomunikasi dan memaksimalkan layanan masyarakat. “Pertama, harapan kami, aplikasi ini dapat dipergunakan sebagai instrumen yang mampu menyambungkan antara Kemenag Pusat, bisa Pak Menteri, Dirjen Bimas Islam, Direktur Penais dan lain sebagainya untuk berkomunikasi langsung dengan para penyuluh. Jadi, jika ada pesan yang urgen, bisa langsung dikirim dan diterima ke penyeluh dengan cepat,” ujarnya.

Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan dapat mengukur kinerja para penyuluh. Sebab, penyuluh bisa memasukkan data kegiatan ke aplikasi ini.

“Semua penyuluh bisa masuk dan menjadi anggota di aplikasi ini. Karena untuk mendaftar harus memakai No KTP, di mana semua penyuluh yang terdaftar, sudah kami masukkan No KTP-nya,” ucapnya.

Untuk membuka aplikasi ini, penyuluh harus memasukan password 6 digit yang diambil dari tanggal, bulan dan tahun lahir mereka. “Jadi tak akan tertukar dengan penyuluh lainnya dan selain penyuluh tidak bisa menjadi member,” kata Amin

“Aplikasi ini juga bisa dipakai penyuluh untuk membuat modul (rencana) kegiatan di masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban,” tandasnya.

Apresiasi Menag

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, saat menerima Audiensi Ditjen Bimas Islam, mengapresiasi aplikasi ini. Menag berharap, aplikasi ini mampu memberi solusi beberapa hal berkaitan penyuluh di lapangan.

“Tujuan dari apa yang kita lakukan adalah perbaikan kinerja kita pada masyarakat. Selain baik untuk masyarakat, aplikasi ini juga berguna bagi Pemerintah untuk mengukur kinerja para Penyuluh Agama Islam kita, utamanya non PNS yang selama ini belum terstandarkan. Artinya, baik pula bagi para penyuluh,” terang Menag.

Menag menginginstruksikan Bimas Islam, untuk mempersiapkan berbagai hal, termasuk beberapa hal berkenaan dengan tupoksi Penyuluh Agama Islam dan Buku Petunjuk untuk para Penyuluh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement