REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafidhuddhin mengamati, masyarakat yang berkurban di masjid tahun ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun, terutama di kalangan menengah ke bawah.
"Memang kelihatannya menurun di masjid (pekurban). Tapi mudah-mudahan dalam waktu seminggu ini ada perkembabgan yang signifikan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (27/8).
Ia mengatakan, biasanya di beberapa masjid yang sudah ia kunjungi sudah terdaftar 15 ekor kambing untuk dikurban. Tapi saat ini baru satu sampai dua ekor kambing. Bahkan, menurut dia, di beberapa tempat penjualan kambing di pinggir jalan juga tampak sedikit yang membeli hewan kurban. "Jadi memang kelihatan dari beberapa tempat ini memang ada penurunan," ucapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, masih ada waktu bagi umat Islam untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha 2017 yang jatuh pada 1 September mendatang. "Maka diusahakanlah kaum Muslim yang mampu untuk berkurban sendiri maupun diserahkan kepada lembaga-lembaga yang sudah terbiasa melakukan itu, dengan harapan bahwa semangat berbagi ini walaupun dalam situasi kondisi yang berat harus terus dipupuk, dikembangkan," katanya.
Pengamat Zakat ini menjelaskan, sebenarnya semangat berkurban umat Islam masih tetap tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia melihat daya beli masyarakat memang berkurang, sehingga sampai sekarang belum kelihatan semarak berkurban.
"Tapi bahwa keinginan mereka untuk berkurban sangat luar biasa. Mungkin ke depan kita berharap memang harus dipersiapkan dengan tabungan yang sengaja untuk kurban sehingga tidak terpengaruh situasi ekonomi seperti sekarang ini," jelasnya.