Jumat 21 Jul 2017 08:04 WIB

Khatib Jumat Diminta Sampaikan Kondisi Miris Masjid Al-Aqsha

Masjid Al Aqsha
Foto: dok.Istimewa
Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Khatib shalat Jumat  diharapkan menyampaikan informasi terbaru kepada jamaah tentang kondisi Masjid Al-Aqsa di Palestina yang hari ini mengalami kondisi yang miris. Sebagaimana diketahui, sejak beberapa hari terakhir Masjid Al-Aqsa telah ditutup oleh penjajah Israel.

Hal tersebut disampaikan Sekjend Pengurus Wilayah Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (PW Bakomubin) Provinsi  Aceh, Teuku Zulkhairi MA.  Menurut Zulkhairi, Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu simbol terpenting peradaban umat Islam. Masjid ini merupakan kiblat pertama umat Islam, juga disebut dalam Alquran sebagai tempat di mana Nabi Muhammad SAW  memulai perjalanan Mi’raj untuk menerima kewajiban shalat sehari semalam lima waktu bagi umat Islam.

“Oleh sebab itu, kata Zulkhairi, sangat layak dan bahkan merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk peduli pada kemuliaan Al-Aqsa,” kata Zulkhairi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/7).

Sementara hari ini, kata Zulkhairi,  kabar terakhir dari berbagai sumber, kondisinya sangat miris sekali. Bahkan untuk shalat  Jumat  di Al-Aqsa saja umat Islam di Gaza dilarang oleh Israel. Begitu juga azan turut dilarang untuk dikumandangkan. Ini kondisi paling buruk bagi Al-Aqsa sejak puluhan terakhir, yaitu sejak terakhir kali Israel menutup masjid ini pada tahun 1967.

“Ini merupakan penghinaan paling berat Israel kepada umat Islam saat di mana kita menyaksikan dunia Islam sedang berpecah belah sehingga tidak mampu mencegah Israel dari kebiadabannya menghina Masjid Al-Aqsha dan seluruh umat Islam, “ ujar mahasiswa Program Doktor UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Dengan penyampaikan informasi tentang Al-Aqsa kepada jamaah, kata Zulkhairi lagi, diharapkan umat Islam sadar dan memahami tanggung jawab besar di pundak mereka untuk membantu keselamatan Masjid Al-Aqsa. “Sebab, kondisi miris Masjid Al-Aqsa hari ini menandakan bahwa umat Islam saat ini berada di puncak kelemahannya,” tuturnya.

Oleh sebab itu, peran khatib untuk menyampaikan kondisi ini kepada umat sangat diharapkan. “Bagi masyarakat biasa membantu dengan cara mendoakan agar penjajah Israel segera hengkang dari bumi Palestina. Sementara bagi pejabat atau politisi dan siapa saja yang memiliki kekuasaan agar melakukan upaya diplomasi-diplomasi untuk meminta dunia internasional agar memaksa Israel menghentikan provokasi mereka di Masjid Al-Aqsa, “ pungkas Zulkhairi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement