Selasa 20 Jun 2017 18:12 WIB

Muslim Namibia Aktif Berkegiatan Sosial

Peta Namibia
Foto: AFP
Peta Namibia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alvine Kapitako yang mewancarai Kepala Windhoek Islamic Centre (WIC) Dr Armas Abdul Malik Shikongo, yang dimuat dalam artikel “Namibia: On the Spot - Islam Is a Universal and Authentic Way of Life” di laman AllAfrika, mengatakan, mayoritas penduduk asli Namibia menganggap Islam sama saja dengan agama lain, seperti Kristen. Padahal, Muslim hanya meyakini satu Tuhan, Allah SWT.

Sering dianggap sama saja dengan pemeluk Kristen, Muslim Namibia terus berupaya mengenalkan Islam di negeri paling barat di Afrika wilayah selatan ini. Meski hanya 0,5 persen dari total populasi, nilai Islam yang terus mereka sampaikan diyakini mampu membawa perbaikan sosial di negara merdeka dari Afrika Selatan pada 1990 ini. “Menjadi tugas Muslim Namibia untuk mengenalkan Islam kepada penduduk asli Namibia,” kata Armas. 

Meski tergolong baru, WIC juga menjalankan kegiatan sosial, seperti beasiswa pendidikan pelajar Muslim untuk belajar ke Afrika Selatan, Arab Saudi, Sudan, Malaysia, Mesir, dan perguruan tinggi lokal. Konseling penanganan HIV/AIDS dan persoalan kesehatan juga terus dijalankan.

Kegiatan amal, seperti pendistribusian pakaian dan makanan, juga dilakukan kepada komunitas fakir miskin. Komunitas Muslim di Walvis Bay, Oshakati, Oshikango, Ondangwa, Katima Mulilo, dan Keetmanshoop akhirnya menerapkan hal yang sama di daerah mereka.

Muslim Namibia juga ikut berkontribusi di sektor lain, misalnya, usaha padat karya, seperti penyedia makanan halal Bibi's Halaal Take Aways and Bakery dan Namibia Halaal Meat Market di Windhoek, makanan cepat saji halal Chicken Inn di Matima Mulilo, penyewaan kendaraan Sani 4X4 Rentals di Windhoek yang juga menyediakan kendaraan angkutan penumpang untuk jamaah shalat Jumat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement