Ahad 18 Jun 2017 17:06 WIB

Panglima TNI: Ulama Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri).
Foto: antara/irwansyah putra
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, ulama Indonesia dalam sejarahnya adalah pemersatu bangsa. Karena itu, apabila ada orang yang bepakaian seperti ulama tetapi memecah belah bangsa atau memakai nama apapun juga untuk menyudutkan agama lain, itu pasti bukan ulama Indonesia.

"Ulama Indonesia dalam sejarahnya adalah pemersatu bangsa, namun apabila ada orang yang bepakaian seperti ulama tetapi memecah belah bangsa atau memakai nama apapun juga untuk menyudutkan agama lain itu pasti bukan Ulama Indonesia," kata Gatot dalam acara Safari Ramadhan di Medan, Sumatera Utara, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/6).

Menurut Gatot, di dunia saat ini, hanya Indonesia yang penduduk terbesarnya Muslim, dan masih menunjukan Muslim yang rahmatan lil alamin. Bahkan menurutnya, mayoritas atau sekitar 90 persen penduduk Indonesia adalah Muslim yang dipimpin oleh para ulama.

"Di dunia ini hanya tinggal Indonesia lah agama terbesar berpenduduk Muslim yang masih menunjukan Muslim yang rahmatan lil alamin. Mayoritas (90 persen) penduduk Indonesia adalah Muslim yang dipimpin oleh para Ulama," ucap Gatot.

Gatot juga mengisahkan, sejarah kemerdekaan bangsa ini dilandasi dengan semangat persatuan, kesatuan, dan gotong royong para ulama serta tokoh agama lainnya. Setelah merdeka, sebagian ulama dan santri kembali ke pesantren, tetapi ada juga yang tetap mengabdi dalam perjuangan untuk mengamankan kemerdekaan yang diraih dengan membentuk badan keamanan rakyat.

"Bahkan Panglima pertama TNI Jenderal Sudirman adalah seorang guru agama dan seorang Kiai. Maka di dalam TNI pasti mengalir darah Islam. Jadi, Ulama  dengan TNI tidak bisa dipisahkan karena latar belakang sejarah merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” tambah Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement