Selasa 28 Mar 2017 16:51 WIB

Khofifah: Muslimat NU Punya Format Menjaga NKRI

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
 Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memperingati hari lahir (harlah) yang ke-71 di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (28/3). Pada harlah kali ini, Muslimat NU mengusung tema "Satukan Langkah Membangun Negeri Menjaga NKRI." Muslimat NU juga mempunyai konsep dan upaya dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

"Kami punya format bagaimana Muslimat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa saat berpidato pada peringatan harla ke-71 di Masjid Istiqlal, Selasa (28/3).

Khofifah mengatakan, hari ini, Muslimat NU akan memberikan komando untuk tongkat oprasionalisasi Laskar Antinarkoba di lingkungan Muslimat NU. Pada harlah ke-70 tahun lalu, Muslimat NU mendeklarasikan Laskar Antinarkoba. Hari ini tongkat komando sebagai koordinator Laskar Antinarkoba di masing-masing provinsi akan disematkan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani menyematkan, tanda komando kepada Laskar Antinarkoba di 34 provinsi seluruh Indonesia. Dia juga menyematkan komando pada Laskar Antinarkoba di tingkat Pengurus Pusat Muslimat NU yang ada dibawah koordinasi Ketua Bidang Kesehatan dan Ketua Bidang Dakwah Muslimat NU.

Menurut Khofifah, Menko PMK komandannya bidang perempuan, jadi Kemenko PMK termasuk jejaring Muslimat NU. Dibentuknya Laskar Antinarkoba sebagai upaya Muslimat NU menjaga NKRI. Kata dia, upaya menjaga NKRI bisa dilakukan dengan berbagai cara baik di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, keterampilan dan sebagainya.

"Pertama, melindungi bangsa ini adalah dengan melindungi anak-anak kita yang secara sistemik maupun parsial telah dirusak oleh narkoba, pornografi dan seks bebas," katanya.

Khofifah juga meminta kepada Laskar Antinarkoba untuk menyampaikan tentang bahaya narkoba di setiap kegiatan dan forum-forum pengajian. Cara kedua menjaga NKRI, memperkuat layanan sosial melalui 144 panti asuhan untuk merawat anak-anak terlantar. Juga merawat lansia dengan membuka panti lansia berbasis pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement