Jumat 12 Feb 2016 21:43 WIB

ICMI Diharapkan Jadi Wadah Pemersatu Umat Islam Indonesia

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie (tengah), Ketua KPU Husni Kamil Manik (kanan) , bersama Komisioner KPU sekaligus Ketua umum Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ferry Kurnia Rizkiyansyah (kiri) berbincang saat menghadiri
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie (tengah), Ketua KPU Husni Kamil Manik (kanan) , bersama Komisioner KPU sekaligus Ketua umum Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ferry Kurnia Rizkiyansyah (kiri) berbincang saat menghadiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim di Indonesia memiliki banyak organisasi. Sayangnya, banyaknya organisasi tidak jarang malah memperbesar perbedaan. ICMI diharapkan mampu menjadi wadah pemersatu berbagai organisasi Muslim di Indonesia.

"ICMI harus memadukan kotak-kotak umat yang ada menjadi satu," kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Bambang Pranowo, kepada Republika.co.id, Jumat (12/2).

Ia mengatakan sejarah dan salah satu tujuan ICMI didirikan saja, kala itu merupakan jawaban ketika umat membutuhkan wadah pemersatu umat. Namun, Bambang menyayangkan kehadiran ICMI ke belakang, yang justru semakin kurang berperan secara proporsional bagi kemajuan umat.

Bambang merasa cukup senang dengan kepengurusan ICMI yang baru, karena memiliki keorganisasian yang cukup rapi, baik dalam aspek struktur maupun program-program. Karena itu, ia yakin ICMI mampu menjadi wadah pemersatu umat di Indonesia.

Dengan berbagai kejelasan secara struktur dan program organisasi, Bambang menilai bukan hal mustahil ICMI memadukan berbagai organisasi Islam. Bahkan, ia berharap agar ICMI mampu mempersatukan dua organisasi Islam besar yang ada di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Kalau bisa menjadi satu, misal Islam Nusantara yang Berkemajuan, luar biasa itu," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement