Sabtu 12 Dec 2015 00:16 WIB

Sebagian Orwil Inginkan ICMI Dipimpin Seorang Ketua Umum

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie memberikan sambutannya dalam pra muktamar keenam dan milad ke-25 ICMI di di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie memberikan sambutannya dalam pra muktamar keenam dan milad ke-25 ICMI di di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar malam ta’aruf  dan laporan perkembangan Organisasi Wilayah (Orwil). Setiap perwakilan Orwil menyampaikan aspirasi dan usulan terkait sistem pemilihan dalam muktamar keenam yang kali ini digelar di Hotel Lombok Raya, Jalan Panca Usaha, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Ketua Orwil Sulawesi Selatan, Ambo Ala mendukung kembali pemilihan ketua umum menggantikan sistem presidium yang selama ini dianut ICMI. "Ketua umum ICMI itu bukan ketua umum dari organisasi yang lain yang barangkali tidak serupa dengan nafas kita dan juga program ICMI," katanya di Mataram, Jumat (11/12).

(Baca Juga: Dua Hasil Muktamar ICMI).

Ketua Orwil Sumatra Barat, Marlis Rahman, juga menginginkan adanya pemilihan ketum dengan alasan agar ICMI lebih baik lagi ke depannya. Menurutnya, jika selama ini dengan sistem presidium, maka sekarang lebih bagus sistem ketua umum saja. "Kita anggap dia presiden kita. Kami lihat tokoh-tokoh nasional atau majelis pimpinan pusat banyak yang selevel dengan Presiden Jokowi," ujarnya.

Hal serupa disampaikan Ketua Orwil Riau, Tengku Dahril. Di sela-sela keluhannya terkait bencana kabut asap yang menimpa Riau beberapa waktu lalu, ia berharap dalam muktamar kali ini mampu menampilkan seorang ketum.

"Mengulangi sejarah masa lalu supaya masa depan lebih baik, ketua umum (ICMI) jadi Presiden Indonesia. Kita memilih ketum ICMI saat ini yang pada 2019 kita usulkan menjadi Presiden Republik Indonesia. Saya kira kita semua pasti setuju, ini bisa kita wujudkan," tegas dia.

Hingga pukul 22.51 WITA, Ketua Presidium ICMI masih melakukan rapat tertutup guna membahas sistem pemilihan seperti apa yang akan digunakan dalam muktamar keenam ini.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement