Senin 30 Nov 2015 19:40 WIB

Ulama Amerika: Indonesia, Wajah Islam Damai

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia
Foto: world bulletin
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama besar Amerika Muhammad Bashar Arafat berkunjung ke Indonesia. Kunjungan tersebut bukan tanpa alasan. Dia ingin membawa nilai-nilai Islam moderat di Indonesia ke Amerika.

"Saya melihat Indonesia memiliki masyarakat yang luar biasa," katanya dalam diskusi bersama di Wisma Antara, Jakarta, Senin (30/11).

Beberapa waktu lalu Public Religion Research Institute mengeluarkan hasil riset terbaru. Disebutkan, tingkat skeptis penduduk Amerika terhadap Muslim meningkat.

Presiden Al Basheer Institute membenarkan temuan riset tersebut. "Sekitar 63 persen warga Amerika setuju dengan pandangan-pandangan negatif tentang Islam setelah terjadinya serangan di Paris itu," katanya menjelaskan.

Pendiri Civilizations Exchange and Cooperation Foundation (CECF) itu pun akan mengajak kerja sama dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menyuarakan Islam damai ke Amerika. "Masyarakat Amerika dan dunia perlu tahu bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin," katanya.

Arafat juga memuji pidato mantan presiden SBY beberapa tahun lalu yang menyebut Islam bukan hanya tentang Timur Tengah. Dunia Arab tidak merepresentasikan Islam secara utuh.

Imam besar berdarah Suriah tersebut tidak membenarkan pernyataan salah satu kandidat presiden AS Donald Trumph beberapa waktu lalu. Trump mengatakan umat Muslim tidak berhak mencalonkan diri sebagai presiden Amerika.

Faktanya pemerintah Amerika memberikan kebebasan penuh terhadap semua warganya, yang menurut dia terdapat kurang lebih berasal dari 30 negara yang berbeda tersebut.

"Amerika itu negara yang menganut kebebasan, anda bebas memakai kerudung di sana, anda juga bebas mengekspresikan diri anda sesuka hati anda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement