Jumat 14 Aug 2015 10:34 WIB

Tiga Rahasia Erdogan Makmurkan Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Turki sebelumnya mengalami krisis ekonomi. Namun di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki menjadi negara yang makmur. Bahkan, kini Turki naik posisi menjadi negara donator.

Sekadar informasi, mengutip dari Ar-Rahmah.com, Produk Domestik Bruto (PDB) Turki pada 2013 mencapai 100 miliar dolar AS (menyamai Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Iran ditambah Yordania, Suriah dan Lebanon).

Selain itu, peringkat ekonomi Turki lompat dari 111 menjadi 16, sehingga Turki masuk 20 negara kuat (G20). Pendapatan per kapitanya naik dari 3.500 dolar AS pada 2003 menjadi 11.000 dolar AS pada 2013. Turki meminjami Dana Moneter Internasional (IMF) lima miliar dolar AS.

Apa rahasia keberhasilan Turki? Menurut Ustadz Dadang Haliyullah, ada tiga rahasia Erdogan memakmurkan Turki. “Pertama, Erdogan memerintahkan seluruh laki-laki Turki wajib shalat Shubuh berjamaah di masjid,” kata Dadang Haliyullah saat mengisi pengajian Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) di Masjid Al-Ikhlas Kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/8).

Shalat merupakan salah satu kunci utama hidup kaya dan bahagia. “Kalau kita ingin hidup kaya dan berkah, maka jagalah shalat fardhu lima waktu secara berjamaah di masjid. Terutama sekali shalat Shubuh,”  ujar Dadang.

Kedua, Turki mengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) oleh negara. “Turki mengelola ZISWAF dengan sangat baik, sehingga rakyatnya sejahtera,” tutur Dadang.

Ketiga, meningkatkan kepedulian dan silaturahim di antara sesama pejabat dan rakyat. “Setiap bulan presiden Turki rapat bersama gubernur, walikota dan bupati, untuk membahas berbagai persoalan negara dan mencarikan jalan keluarnya,” papar Dadang.

Tak hanya itu. Para pejabat Turki pun membuka diri kepada rakyatnya. “Para pejabat Turki peduli dan senang bersilaturahim dengan rakyatnya,” kata Ustadz Dadang Haliyullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement