Rabu 29 Jul 2015 10:50 WIB

Manuskrip Alquran Birmingham Diduga dari Zaman Khalifah Utsman

Rep: c38/ Red: Indah Wulandari
Potongan naskah Alquran kuno di Birmingham
Foto: Republika
Potongan naskah Alquran kuno di Birmingham

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penemuan Alquran tertua di dunia dari Universitas Birmingham memicu tanggapan dari berbagai belahan dunia Islam.

Research Center for Islamic History Art and Culture (IRCICA) Turki menegaskan, mereka telah melakukan sebuah proyek sejak tahun 2005 untuk mengidentifikasi Alquran tertua di dunia.

“Kami menerbitkan transkrip Alquran di Istana Topkapi, yang dikatakan telah ditulis selama era kekhalifahan Utsman. Kami menelusuri dan menerbitkan transkrip yang tepat,” kata Direktur Jenderal IRCICA Halit Eren dilansir dari onislam.net, Rabu (29/7).

Ia menambahkan, IRCICA telah meluncurkan publikasi transkrip Alquran dari Yaman yang konon berasal dari masa Khalifah Ali. Kemudian, ada pula satu manuskrip lain dari Kairo yang ditulis semasa Khalifah Utsman dan beberapa naskah lain dari Paris.

Eren mengatakan, pihaknya juga telah memeriksa dan menyiapkan transkrip untuk sebuah publikasi di perpustakaan Universitas Tubingen, Jerman. Mantan Menteri Agama Tayyar Altikula yang turut memeriksa transkrip-transkrip terbitan IRCICA, mengemukakan pandangan senada.

Menurut dia, jika Alquran di Birmingham hanya dua lembar seperti yang muncul di internet, transkrip di Istana Topkapi akan menjadi manuskrip terlengkap.

Pasalnya, hanya ada dua halaman yang hilang dari naskah Topkapi. Hal itu ditegaskan pula oleh Eren, yang berharap adanya pemeriksaan karbon pada naskah Topkapi.

Tayyar mengaku telah melihat transkrip Alquran Birmingham secara online dan melakukan sejumlah evaluasi. Ia memeriksa ejaan, tanda baca, dan ornamen halaman. Dari sana, kata Tayyar, ia meyakini manuskrip tersebut tidak berasal dari masa Nabi Muhammad SAW.

“Saya percaya manuskrip itu mungkin telah ditulis selama Kekhalifahan Utsman. Utsman mengumpulkan bagian-bagian yang terpisah dari Alquran. Tapi, ketika Nabi Muhammad masih hidup, tidak ada gagasan untuk mengumpulkan lembaran-lembaran Alquran,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement