Selasa 28 Jul 2015 22:26 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Muhammadiyah Ingin Bawa Pencerahan Bagi Indonesia

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Tadjid Yunahar Ilyas (kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Tadjid Yunahar Ilyas (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar akan semakin meneguhkan posisi dan peran ormas Islam bentukan KH Ahmad Dahlan tersebut dalam konteks keindonesiaan.

“Muhammadiyah ingin meneguhkan posisi dan peran dalam hubungannya dengan Indonesia. Bagi Muhammadiyah, NKRI itu adalah darul ahdi wa syahadah,” kata Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Selasa (28/7).

Maka, tema yang diangkat adalah ‘Gerakan Pencerahan untuk Indonesia Berkemajuan’. Ia menjelaskan, Muhammadiyah menganggap NKRI sebagai hasil konsensus yang wajib dipelihara bersama-sama.

Indonesia, ujarnya, adalah tempat umat membuktikan diri menjadi tauladan, referensi, dan rujukan yang membawa Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Menurut Yunahar, gerakan pencerahan dalam tema itu memiliki tiga unsur. Pertama, unsur pembebasan, yang mengambil semangat dari Alquran surah Al Baqarah ayat 257. Allah mengeluarkan orang-orang beriman dari kegelapan menuju cahaya. Dari sanalah, kata dia, muncul istilah tanwir atau pencerahan.

Karena itu, jelas Yunahar, unsur pertama tanwir adalah pembebasan. Dalam konteks agama, berarti membebaskan diri dari penyembahan sesama makhluk menuju penyembahan Allah semata (tauhid). Dalam konteks kebangsaan, artinya membebaskan diri dari penjajahan politik, ekonomi, dan budaya.

Setelah pembebasan, Ketua PP Muhammadiyah ini melanjutkan, barulah pemberdayaan umat dan bangsa. Pemberdayaan itu meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Meski, dalam konteks Indonesia saat ini, Muhammadiyah memprioritaskan pemberdayaan ekonomi. Pasalnya, kata dia, umat Islam secara ekonomi boleh dikatakan minoritas.

Ia pun menambahkan, aspek terakhir dari gerakan pencerahan adalah kemajuan. Muhammadiyah ingin membawa Indonesia menjadi negara yang maju.

“Tidak hanya sekedar damai, rukun,dan toleran, tapi juga ada kemajuan. Maju dalam segala macam bidang,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement