Selasa 28 Apr 2015 11:32 WIB

Turki Gelar Konferensi Pariwisata Halal

Rep: c13/c83/ Red: Damanhuri Zuhri
Grand Bazzar Istanbul Turki
Foto: wikipedia
Grand Bazzar Istanbul Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Istanbul, salah satu kota bersejarah di Turki, akan menjadi tuan rumah konferensi pariwisata halal 1-3 Desember mendatang. Tak kurang seribu delegasi dari 50 negara diperkirakan bakal menghadiri konferensi ini.

Saat ini, pariwisata halal merupakan salah satu sektor yang paling cepat perkembangannya di dunia, dengan nilai mencapai 150 juta dolar AS.

Turki dinilai sangat cocok menjadi tuan rumah konferensi ini mengingat negara ini menjadi tujuan terbesar perjalanan umat Islam setelah Arab Saudi.

“Sehingga, tepat sekali Istanbul menjadi tuan rumah konferensi Pariwisata Halal pada tahun ini,” kata Tasneem Mahmood, perwakilan dari CM Media yang mensponsori perhelatan tersebut.

Menurutnya, negara-negara Timur Tengah akan menjadi pemain kunci di masa depan dalam bidang pariwisata dan industri halal, bahkan saat ini sudah berkontribusi miliaran dolar dalam industri pariwisata. “Konferensi ini akan membahas banyak hal terkait wisata halal atau pariwisata ramah Muslim.”

Rencananya, konferensi digelar di Istanbul Lutfi Kirdar Congress and Exhibition Center. “Bagi pihak yang ingin menyelenggarakan pariwisata halal, sebaiknya menghadiri ajang ini karena akan banyak ilmu dan informasi yang bisa dipelajari,” kata Mahmood.

Ia menjelaskan, dalam konferensi ini akan dibahas berbagai macam pengalaman mengelola biro perjalanan wisata (travel). “Termasuk bagaimana mengintegrasikan travel dengan teknologi baru untuk mendukung perkembangan wisata mewah dan wisata medis (pengobatan),” katanya seperti dilansir onislam.net.

Ini adalah konferensi pariwisata halal kedua yang pernah digelar di Turki. Sebelumnya, konferensi serupa diselenggarakan pada 2014. Karena itu, fokus utama pada konferensi kali ini adalah membahas cara-cara mengembangkan pariwisata halal lebih lanjut.

“Sangat penting memastikan pariwisata halal semakin maju dan tumbuh, apalagi di negara-negara Asia Pasifik,” ungkap Mahmood,

Ia menambahkan, sejak digelarnya Konferensi Pariwisata Halal pertama pada tahun lalu, berbagai industri di Turki yang berkaitan dengan pariwisata halal tumbuh sangat pesat.

Menurut riset yang dilakukan agensi branding dan desain kreatif yang berbasis di Dubai, Andon, makanan halal merupakan salah satu komponen paling penting dalam perjalanan wisata Muslim.

Hal lain yang juga menjadi pertimbangan sebelum seorang Muslim berwisata adalah biaya perjalanan itu sendiri. Sementara, faktor ketiga adalah mencari daerah-daerah wisata yang ramah terhadap Muslim.

Hasil riset ini menunjukkan, makanan halal sangat penting bagi Muslim saat berwisata. Fakta ini juga diakui MasterCard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement