Jumat 02 Jan 2015 00:07 WIB

MUI: Momentum Maulid Nabi SAW, Perjuangannya Harus Diteladani

Rep: c75/ Red: Joko Sadewo
  Ribuan umat Islam mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1-2014).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ribuan umat Islam mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1-2014). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nusa Tenggara Barat (NTB) menghimbau kepada masyarakat NTB agar bisa meneladani setiap perjuangan yang dilakukan Nabi SAW, serta menerapkan perjuangan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini terkait momentum peringatan Maulid Nabi SAW yang jatuh pada, Sabtu (3/1) atau 12 Rabiul Awal 1436 Hijriah. "Sekurang-kurangnya, ajaran Nabi SAW bisa diterapkan dan dilaksanakan," ujar Ketua MUI NTB, Saiful Muslim kepada Republika Online (ROL), Kamis (1/1).

Ia menuturkan, setiap tahun di NTB, perayaan Maulid Nabi sudah lazim dilaksanakan. Dimana, masyarakat mempersiapkan perayaan secara berkelompok ataupun organisasi keagamaan yang ada di pondok pesantren atau dinas yang ada. "Ini sudah tradisi, bahwa mereka antusiasi kepada perayaan Maulid," ungkapnya.

Bahkan, menurutnya, perayaan maulid Nabi SAW melebihi perayaan ulang tahun ataupun pesta perkawinan. "Yang penting, punya niat dan tujuan bagus. Meneladani keteladanan nabi dan perjuangan nabi," katanya.

Oleh karena itu, MUI mendorong dan mengkoordinasikan organisasi-organisasi keagamaan yang ada untuk melaksanakan perayaan Maulid Nabi SAW. "Biasanya bisa diskusi, ceramah dan tausiah tuan guru," ungkapnya. Saiful mengatakan antusiasme masyarakat sangat luar biasa tiap menyambut perayaan Nabi SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement