Sabtu 01 Nov 2014 08:38 WIB

Gandeng ESQ, Kemenag Perbaiki Budaya Kerja

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Pelatihan ESQ
Foto: Antara
Pelatihan ESQ

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali jilid baru dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Kementerian Agama (Kemenag) ingin membangun kesadaran bersama dalam perbaikan budaya kerja.

Hal itu nantinya akan menjadi acuan bersama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sebagai langkah pertama, Kemenag menggandeng ESQ dalam agenda regormasi moral di internal.

“Langkah awal yakni dengan melakukan pemetaan, kita punya sistem dan mekanismenya sehingga ketahuan pola pikir dan karakter Kemenag seperti apa,” kata Founder Emotional spiritual Quotient (ESQ) 165 Ary Ginanjar Agustian kepada Republika, Jumat (31/10).

Sebagai partner, ESQ akan membantu merumuskan nilai moral apa yang akan dibangun Kemenag yang nantinya dilanjutkan dengan pemetaan dan langkah perbaikan. Ary tidak menyebut hasil pemetaan tersebut dan meminta Republika menanyakan langsung kepada Kemenag.

Namun ia menegaskan, moral di suatu institusi atau lembaga dapat diukur dengan sejumlah instrument. Jika sakit, maka ESQ juga telah memiliki formulasi untuk memperbaiki moral tersebut.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui, Kemenag belum memiliki nilai yang dipersepsikan sama oleh semua aparaturnya, mulai dari pejabat sampai tingkatan terbawah.

Makanya, ia bersama Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam pun berinisiatif untuk melakukan workhsop bersama Tim ESQ untuk merumuskan nilai yang sama tersebut.

“Nilai yang sama, misalnya di Indonesia, kita punya nilai Pancasila yang harus jadi acuan, sebagai Muslim ada nilai yang dicontohkan Rasulullah, begitupun di Kemenag, kita sedang merumuskannya,” ujarnya.

Lebih lanjut Ary mengungkapkan, agar semua pegawai Kemenag, mulai dari eselon satu sampai tingkat yang paling bawah memiliki acuan bersama.

Sekjen Kemenag Nur Syam menambahkan, pemetaan dan perbaikan moral di Kemenag merupakan salah satu agenda penting untuk menyeriusi survei kualitas pelayanan Kemenag pada 2015.

“Hasil survei diharapkan menjadi data awal tentang bagaimana tingkat kualitas layanan kita kepada masyarakat,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement