Sabtu 02 Jun 2012 23:23 WIB

Umat Islam tidak Boleh Galau

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
Ustadz Bachtiar Nasir (kanan) saat jumpa pers Grand Launching
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Ustadz Bachtiar Nasir (kanan) saat jumpa pers Grand Launching

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gelombang liberalisasi tanpa disadari telah masuk ke Indonesia.Termasuk di dalamnya proses pengesahan Rancangan Undang-Undang Keadilan Kesetaraan Gender (RUU KKG) yang sedang berlangsung di Indonesia.

Di sisi lain, gelombang westernisasi pun mulai masuk atas nama pluralisme, persamaan dan demokratisasi.

Pimpinan Ar-Rahman Quranic Learning (AQL), Bachtiar Nasir, mengatakan untuk menghadapi gelombang-gelombang ini umat Islam tidak boleh galau.

''Kita punya pegangan yang absolut yaitu Alquran dan hadis,'' kata dia di sela acara Grand Launching Misykat sebuah refeleksi tentang Islam,Westernisasi dan Liberalisasi karya Hamid Fahmi Zakarsyi beberapa waktu lalu.

Menurut Bachtiar, saat ini umat Muslim harus menghindari mengukur kebenaran dengan logika.Yaitu menimbang kebenaran dengan pemikiran masuk akal atau tidak masuk akal.

Umat Muslim pun harus berpegangan dan percaya apa yang dikatakan rasulnya, meskipun apa yang dikatakan belum masuk akal. Percaya juga pada janji-janji Allah SWT kepada kaum Muslim.

Ia pun menegaskan bahwa Islam juga memberi pintu yang sangat lebar bagi kesejahteraan Muslim. ''Jangan khawatir untuk berjuang di dalam Islam. Dengan Islam, siapa pun juga bisa sukses dan bisa kaya,'' kata Bachtiar.

Gelombang-gelombang liberalisasi dan westernisasi ini, tambah Bachtiar bisa dilawan dengan bermoral dan beragama. Saat ini pun dalam bidang perbankan, cara-cara ekonomi Islam perlahan-lahan mulai diikuti oleh bank non Islam.''Bank-bank konvensional mulai mengadopsi cara-cara ekonomi syariah,'' pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement